02

1.2K 131 19
                                    

Hidup berarti berjuang. Hidup nikmat tanpa badai taufan adalah laksana laut yang mati.

Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, adalah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan

Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, adalah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini dirinya telah pun berada di sekolah, berbagai tatapan yang diberikan oleh semua siswi dari SMA Cakrawala ini. Bukan tatapan benci atau semacam tetapi tatapan memuja dan obses ingin memilikinya.

"Kak Fauzan ganteng bangettt!!"

"Kak nikah yok!!"

"Apa aja kekuranganmu aku rela jadi istrimu mas!!"

"Kak Fauzan makin hari makin ganteng ya Allah!! Kuatkan hamba!!"

Dan bermacam-macam lagi suara yang membuatkan Fauzan sepertinya ingin tenggelam di rawa-rawa daripada mendengar suara teriakan dari siswi siswi itu.

"Zan!!" Teriak seseorang dari arah belakang membuatkan Fauzan mau tak mau harus menolehkan kepalanya menatap orang itu

"What's up bro pagi pagi udah dateng sekolah selalunya telat, mimpi apaan lu? Mimpi basah yah lo?!! Ngaku lo!!" Kata seorang dari sahabatnya itu, siapa lagi kalau bukan si tengil Satria yang masih santai sambil meletakkan tangannya di pundak Fauzan

"Terserah gue dong." Tanya Fauzan menatap temannya itu sekilas lalu melanjutkan langkahnya

"Ehh" kata Satria sambil ingin menjangkau baju Fauzan namun tidak sampai

"Jangan esmosi oii eh emosi, ya aneh aja gitu gue liat lo awal pagi udah berangkat ada masalah apa lagi di mansion itu cerita aja oii jangan ditutupi ntar stress bunuh diri kan bahaya tu." seru Satria lagi sambil mensejajarkan langkahnya dengan Fauzan

"Dari lo sibuk ngurus masalah gue, mending urus hidup lo aja Sat, masalah gue mah gausah di perduli lagian mau selesai gimana pun masalah gue kalau masih ada tu si setan tetap aja ga akan berakhir." kata Fauzan lalu beranjak dari hadapan temannya itu

"Gimana mau berakhir kalo lo aja di apa apain ga pernah lawan balik, sekali kali lawan lah" batin Satria menatap kelibat Fauzan dari sisi belakang "Gue akan selalu ada buat lo tenang aja, gue akan jadi saksi keluarga lo nyesal milih si setan itu dari lo" batinnya lagi lalu beranjak menuju kelas yang sama seperti Fauzan

Lain lagi, Fauzan yang berjalan sendiri setelah meninggalkan sahabatnya itu di belakang. Tidak sedikit siswi-siswi yang mendatanginya dengan tidak tahu malu untuk memberikan Fauzan bekal mereka namun tidak diambil oleh Fauzan. Dan ada pula yang marah gara-gara caper dengan Fauzan

"Zan bekal gue lagi enak kok dari dia!!"

"Ihh tu cewe caper anjing!! Minta dibully apa gimana!! Oii nenek lampir si Fauzan tu punya gue gausah caper!!"

FAUZAN RAHARDIAN||•CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang