MFMH 20 - MBUL✨

8K 525 15
                                    

Terima kasih bestieeee, target vote yg ku mau kesampaian hehehehe.

.
.
.

Tanpa banyak kalimat, aku ucapkan;
HAPPY READING BESTIEEEE🥰
MFMH telah kembali.

.
.
.

Siang ini Nafisa mendapat telpon dadakan dari mantan ketua kelasnya saat kuliah dulu. Manusia tengil yang sering membantunya dalam mengerjakan tugas kampus yang sekarang sudah mendapat pekerjaan tetap tiba-tiba menghubunginya, ada apa?

Keduanya bertemu di kafe terdekat dari indekos Winda.

"Sejak kapan ngekos di daerah sini Da?"

"Gak ngekos, cuma numpang, kenapa pengen ketemu?"

"Tck, sama gue aja lo masih aja cuek bebek, dingin begini."

Nafisa menggeram. "Aku nanya angin Topan!"

"Hehehe, sorry-sorry, jadi gini ...." kemudian Topan membisikkan sesuatu padanya.

PLAK

Nafisa melayangkan tamparannya pada lengan Topan Rada Siluman, bukan, namanya Topan Radya Sianar membuat pemuda itu meringis sakit. Rasanya masih sama, Nafisa jika memukul orang memang seperti ini.

"Sakit nyet!" pekiknya membuat Nafisa menatapnya tajam.

"Kamu mau buat aku berantem sama Syilla? Ogah, urus aja kejutan mu buat Syilla, aku ga mau ikutan."

"Please Da, pura-pura jadi PHO, kan Syilla belum pernah ketemu lo."

"Ogah, aku ga mau. Nanti pacarku marah," jawabnya random.

"Mana punya pacar lo, dari dulu----"

"Nih, pacarku, ganteng 'kan?" ujar Nafisa sembari memperlihatkan fotonya bersama Dhaniar saat di studio foto saat itu.

"Dihh, sama aset negara lo, pantesan diem-diem, takut diembat cewek lain kan lo," Nafisa mendengus.

"Tck, nih angin Topan minta di gampar beneran."

"Hak ku lah, dia calon suamiku, wleeee."

"Mana buktinya?"

"Dasar angin Topan, apaan nih yg buat bukti?"

Nafisa menatap cincinnya yang baru ia beli dua hari yang lalu setelah berhasil mengambil uangnya di bank.

"Nih," ujarnya sembari memperlihatkan cincin emas di jari manis tangan kirinya.

Topan tersenyum, "bagus deh, sahabat gue udah gak jomblo, ya udah kalo emang lo ga bisa bantu. Lagian gue juga males nanti kalo tiba-tiba di datengin sama satu kompi isinya polisi semua."

Keduanya lantas tertawa. Satu kompi? Calon istri Dhaniar?

"Otakmu udah gak waras Ca, segala bilang calon istri Dhaniar lagi." batinnya. Sebelum akhirnya ponsel pintar miliknya bergetar, tertera nama Dhaniar di layarnya.

*****

Menurut hasil peninjauan lebih lanjut, luka Dhaniar dinyatakan 80% pulih. Padahal ia belum genap enam hari di rawat. Membuat Dhaniar memaksa kehendaknya pada dokter agar ia bisa angkat kaki dari rumah sakit ini.

Setelah dokter menyatakan ia boleh pulang dan melakukan rawat jalan untuk pemulihan lebih lanjut, tanpa pikir panjang ia segera  meminta Aisyah untuk menghubungi Nafisa agar ke rumah sakit dan mengatakan kabar gembira itu.

My Friend My Husband (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang