Yuhuuuuu, MFMH Kembalii bestieeee🥰
Kuy, langsung aja.
Jangan lupa kasih komentar greget di part ini yaaa!
Nafisa membisu usai bertemu dengan Mira yang tidak lain adalah bukdenya, ibu dari Winda. Usai mengiringi Dhaniar hingga ke rumahnya. Kini Nafisa malah terjebak di rumah Mira, bukdenya itu telah mengatakan jika ia ada di rumahnya pada Surya dan Desi.
"Maafkan bukde Ca, bukde cuma gak mau kamu menjauh dari orang tuamu. Bukde gak nyalahin kamu atau siapapun. Pulang ke rumah ya, temui bapak sama mama mu."
Nafisa menghembuskan napasnya kasar lantas mengangguk.
"Kamu pacaran sama Dhaniar toh?" tanya Mira membuat Nafisa menggeleng.
"Nggak bukde, kok nebak gitu?" tanyanya spontan.
"Winda yang ngomong gitu sama bukde. Pantes aja lamaran orang kamu tolak, orang udah punya tambatan hati. Ya udah, bukde mau ke belakang dulu, kamu beres-beres, malam ini harus tidur di rumah," ujar Mira lantas pamit.
Fokusnya hanya pada kalimat tambatan hati yang Mira katakan. Tambatan hatinya, Dhaniar?
Nafisa menggeleng, menepis rasa yang kadang hadir saat bersama pemuda itu.
***
Dengan lesu, Nafisa melangkahkan kakinya masuk ke rumah melalui pintu belakang. Yang pertama ia dapati adalah Humaira.
"Mbak mending langsung ke kamar gak usah ke ruang tamu. Aku aja gedek dengernya."
Nafisa mengerutkan keningnya. "Emang di depan ada tamu?"
Humaira mengangguk pasti, "om-om mau ngelamar mbak tuh."
"Ngelamar aku?"
"Iya di---" belum sempat menyelesaikan perkataannya untuk sang kakak, ia sudah ditinggal begitu saja.
"Kami sebagai orang tua mungkin hanya bisa menyampaikan saja pada Nafisa, perihal jawabannya, hanya Nafisa yang berhak memberitahu. Baik menolak ataupun diterima, kami tidak ingin memaksa meskipun kami sudah merasa cocok."
Di depan Surya, Rega menghela napasnya.
"Saya mencintai putri bapak," ujarnya, membuat Nafisa yang ada dibalik tirai penghubung ruang tengah dan ruang tamu berdecak sebal.
"Nak Rega, bapak tidak ingin memaksa Nafisa."
Rega mengangguk pasrah, gadis itu punya pesonanya tersendiri, membuatnya sangat terobsesi.
"Lalu nak Nafisa ada dimana pak Surya?" tanya Ilmi, ayah Rega.
"Nafisa sedang di kota," ujar Surya berbohong. Cukup sudah ia memaksa putrinya, ia tidak ingin kehilangan sosok putri pertamanya hanya karena memaksakan kehendaknya.
Di belakang sana Nafisa tersenyum lega.
"Boleh saya menghubunginya pak? Jujur sepertinya nomor telpon saya sudah di blokir."
Surya mengangguk, lantas menyerahkan ponselnya pada Rega.
Melihat itu, Nafisa dengan buru-buru segera lari kebelakang rumah. Tidak lama setelahnya ponselnya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend My Husband (Selesai)
Ficção GeralBAB TER-ACAK, MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA🙏 cerita ini hanya ada di wattpad BLURB Acara reuni sekolah menengah pertama ternyata membawa berkah tersendiri bagi gadis pemilik nama Nafisa Kanza Mufida yang baru saja menyandang gelar sarjana, kar...