MFMH 10 - KETAHUAN

7K 476 9
                                    

Mobil merek Honda Brio warna abu menghentikan lajunya di depan rumah makan tepat pukul enam sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil merek Honda Brio warna abu menghentikan lajunya di depan rumah makan tepat pukul enam sore.

Di dalamnya ada Nafisa yang masih dalam mode diam sejak awal memasuki mobil milik Regantara Saputra.

"Nafisa? Kita sudah sampai." Ucapnya seraya melepas sabuk pengaman dan menatap Nafisa.

"Eh, iya mas."

Keduanya turun dan memasuki rumah makan. Memilih tempat duduk yang berada paling pojok yang langsung menampilkan pemandangan jalanan kota. Ya, Rega membawa Nafisa untuk menikmati malam minggu menuju kota yang jaraknya memakan waktu satu jam.

"Kamu mau pesan yang mana?" Tanya Rega seraya menyodorkan buku menu pada Nafisa yang masih sibuk menikmati pemandangan jalanan di depannya. 

"Aku ikut mas aja." Balas Nafisa cuek, lagi-lagi Nafisa tidak bisa meninggalkan sikap cueknya itu. Rega  hanya tersenyum menanggapi.

"Mas, Nasi gorengnya dua sama jus mangganya dua." Pesan Rega pada salah satu pelayan.

"Nafisa?" Panggil Rega.

"Iya mas?"

"Kata pak Surya kamu sudah lulus kuliah, mau lanjut S2, kerja atau menikah?" Tanya Rega, Nafisa meneguk ludahnya kasar. Kenapa pertanyaanya seperti itu.

"Kerja mas, iya kerja." Balas Nafisa kikuk.

Rega nampak berdehem setelah itu. "Sudah dapat info lowongan pekerjaannya?"

"Belum sih mas, ini mau coba masuk ke tambang. Kata temanku bulan depan ada pembukaan."

Rega mengangguk, "Gimana kalau  masuk ke polres aja, daftar jadi PNSnya." Balasnya membuat Nafisa mengerutkan keningnya.

"Polres mas?"

"Iya, kalau lolos kita bisa lebih sering ketemu nanti."

"Mas kerja di Polres juga? Atau mas itu ---"

"Ya, saya polisi." Balasnya. Nafisa membulatkan matanya, pantas saja saat ditelpon siang tadi, cara bicara Rega memang sedikit berbeda.

"Gimana? Tertarik?"

"Atau nggak kamu bisa ikut daftar dan buat beberapa surat lamaran aja dulu, nanti masukkin ke semua lowongan yang kamu minati, siapa tahu salah satunya akan diterima, barangkali yang di Polres."

Nafisa mengangguk. Tidak berselang lama, pesanan mereka datang dan keduanya lantas menikmatinya.

"Enak?"

"Enak mas."

"Mas sering kesini sama temen-temen mas kalau jam istirahat. Memang agak jauh sih dari Polres." Ujarnya lantas mentuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

Nafisa menatap sejenak ke arah Rega. Pemuda di depannya ini kerja di Polres, berarti kemungkinan besar ia mengenal Dhaniar. Tempat kerja mereka sama.

My Friend My Husband (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang