Akhir dari segalanya?

1K 111 27
                                    

Klek

Haechan yang tengah duduk di atas ranjangnya hanya menatap kehadiran sang ibu dengan tatapan datar

Johnny yang menyadari perubahan wajah putrinya menoleh, mengikuti arah pandangan Haechan

Dan seketika itu juga rahangnya mengeras

"apa aku memberimu izin untuk masuk?" tanya Johnny

"aku hanya ingin melihat putriku!"

"aku hanya ingin memastikan jika Haechan baik-baik saja"

Mendengar itu dari ibunya membuat Haechan memalingkan wajahnya menghindari kontak mata dengan Ten

"seperti yang kau lihat sekarang Haechan baik jika bersamaku lebih baik kau keluar sekarang Ten"

"Shireo! aku akan tetap disini menemani Haechan"

"Pergi Ten!"

"Tidak! hiks"

"Pergi sekrang juga!"

"Aku hanya akan pergi jika Haechan yang menyuruh ku pergi!" Ten menatap mantan suaminya sengit

"Kalau begitu pergilah! aku tidak ingin Eomma disini" tiba-tiba suara datar Haechan terdengar

"Haechanie?"

"Pergilah, aku yang menyuruh mu pergi, jadi pergilah!"

Ten ternganga tidak percaya

Rasanya sakit sekali ketika kehadirannya di tolak anak sendiri

"Kau bisa keluar sekarang!"

°°°°°

"Terima kasih"

Yuta nengansurkan gelas berisikan air putih pada Sungchan.

Sungchan membalasnya dengan senyum kecil kemudian meraih kursi untuk tempatnya duduk di samping ibunya

Remaja empat belas tahun itu terus tersenyum menatap ibunya membuat yang ditatap merasa aneh

"Kenapa terus tersenyum begitu?"

"Tidak papa aku hanya bahagia dan bersyukur Eomma baik sekarang"

Yuta balas tersenyum tipis

"Aku berharap Eomma akan terus baik-baik saja dan sehat"

"Aku tidak ingin melihat Eommaku menangis dan sakit lagi"

"Karena jika Eomma sedih maka akupun begitu, aku juga sedih dan merasa sakit"

Yuta meraih tangan Sungchan dan menggenggamnya

"Sungchanie apa kau akan terus membenci Appa"

Raut wajah sumringah itu seketika berubah datar mendengar pertanyaan Ibunya barusan

"Ya"

"Seberapa banyak?"

"Sangat banyak, hingga sudah tidak ada maaf lagi dariku untuknya"

"Rasanya hancur sekali, bahakan aku ingin menghampirinya saat itu dan memukul wajahnya"

Mata Yuta memanas

"Aku ingin namun aku tidak bisa"

"Saat aku tau, aku berusaha memperbaiki nilaiku, memperbaiki sikapku dan semua yang mungkin akan membuat Appa kembali bersama kita, tapi tetap saja tidak bisa"

Yuta menggeleng kemudian menangkup kedua pipi Sungchan yang semakin menirus itu "Aniya, aniya ini bukan salah Sungchanie"

"Rasanya semua yang aku lakukan agar Appa kembali itu sia-sia-"

Bunga Matahari yang Layu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang