Semoga bahagia

498 62 6
                                    

"Haechan?"

Haechan menoleh pada ayahnya dan tuan Seo mengangguk kemudian mendorong kursi roda Haechan mendekat ke ranjang rawat Yuta

"Appa di luar jika kamu butuh sesuatu"

Tuan Seo mengecup sekilas pucuk kepala Haechan dan kemudian undur diri

"Kamu...sakit?"

Haechan hanya mengangguk ragu "Bibi bagaimana keadaannya?"

Yuta tersenyum lembut "sudah lebih baik, ah iya bagaimana bisa tau kalau saya di rawat disini?"

"Nana cerita ya?"

Haechan menggeleng "kami bertengkar dan sudah hampir satu minggu ini tidak saling kontak"

Senyum lembut di wajah Yuta luntur tergantikan kerutan di dahinya, ia menatap Haechan yang kini menundukkan kepalanya dalam

"Kenapa? kalian sahabat kan?"

"Ini semua salah Haechan Bibi"

Haechan mendongak menatap Yuta dengan kedua matanya yang sudah memerah dan berair

"Salah Haechan yang terlahir menjadi anak seorang wanita jahat"

Sampai sini Yuta langsung mengerti

jadi Haechan

"Bibi"

"Haechan datang kesini untuk meminta maaf, maaf karena Eomma Haechan sudah merusak rumah tangga Bibi, Maafkan Haechan tante"

"hiks maafkan Haechan Bibi, Haechan malu, hiks Bibi baik pada Haechan tapi hiks tapi Eomma Haechan jahat pada Bibi"

"Atas nama Eomma Haechan meminta maaf Bibi  hiks Maaf" Haechan menangis sejadinya sembari menundukkan kepalanya, rasanya sangat memalukan jika harus bertatapan langsung dengan Yuta

Yuta turun dari ranjang pasiennya menghampiri Haechan dan memeluk kepala gadis seusia putrinya itu

"Tidak sayang, ini bukan salah Haechan, berhenti meminta maaf Haechan"

"hiks Haechan benci sudah dilahirkan menjadi anak Eomma hiks kenapa hiks Bibi sudah sangat baik padaku hiks tapi- hiks"

"ssh sudah sayang"

Yuta yang mendengar ucapan Haechan barusan juga menitihkan air matanya, ia mengelus punggung sempit Haechan

Tanpa mereka sadari di balik pintu ada Ten yang menangis sesenggukan disana yang di saksikan Johnny yang menatap mantan istrinya itu dengan penuh kebencian sedangkan Taeyong hanya terdiam menatap kekasihnya yang menangis sesenggukan di depannya.

°°°°°

Semburat berwarna oranye memenuhi ruangan bercat putih yang di tempati Yuta, wanita itu sedang duduk di ranjang membaca buku dari Jungwoo

Sebuah buku yang mungkin akan membuat semangat hidup Yuta bertambah

KLEK

Sungchan yang baru saja keluar dari kamar mandi mendapati kakaknya yang baru datang dari luar membawa beberapa bingkisan makanan untuk mereka

"Eomma mau makan salad apa roti mentega?"

"Sungchan ini mandu pesananmu"

Sungchan mengangguk kemudian mengambil kotak berisikan madu dan berjalan menuju sofa duduk disana menikmati mandunya

"Nana"

"Ne"

"Jangan membenci Haechan"

Tangan lentik Jaemin berhenti membuka tutup kotak salad ketika mendengar ucapan Yuta barusan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunga Matahari yang Layu (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang