☩ THE TARGET ☩ : MALPHILINDO

2.2K 230 107
                                    

Pagi yang cerah, tentu saja awan terlihat menghiasi langit, matahari mulai beranjak naik untuk menambahkan ke indahan diatas sana. Angin menghembus kesana kemari membuat pepohonan sekitar menari teratur dengan melodi yang disuguhkan oleh angin itu.

Tiga remaja siang bolong sedang asyik dengan aktivitasnya menatap perempuan di depannya dengan tatapan penuh nafsu. Yang ditatap memberontak meminta untuk dilepaskan dari ikatan rantai yang melingkar di tangan mulusnya.

??? (1) : Tenanglah, kami tidak akan memakanmu.

??? (2)  : Martial Law, jangan terlalu berinteraksi dengannya.

Martial Law : Ye, napa sih. Lu kalo pingin ya bilang aja, bisa giliran.

??? (1) : Giliran apa maksud lu?!

Martial Law : Ayolah MPAJA, kita bersenang-senang.

MPAJA : Heh, mau gua tampol lu pake pemukul kasti?!

Martial Law : Ealah canda doang. Sensi amat sih lu, kan ni cewek jadi takut.

??? (3) : Mulai, ribut. Gimana beresnya coba.

Martial Law : PK*, lu telepon aja orangtuanya. Minta tebusan hmm yang banyak. Kalo bisa uangnya sampe kebeli dunia dan seisinya.

MPAJA : Mana ada, Njir.

Martial Law : Diem lu, gua ngomong sama Indomie bukan Milo!

MPAJA : Serah ya. Gua cape.

PK* : Dah berisik. Gua mau telpon nih.

Laki-laki bersurai rambut full merah itu mengambil ponsel milik perempuan yang ada di saku celananya. Perempuan itu terus memberontak tapi tidak berdaya.

PK* merubah suaranya dengan alat perubah suara agar tidak mudah dilacak. Martial Law yang tidak lain adalah Philippines sudah stay di depan komputernya sibuk mengoperasikan suara yang akan masuk kedalam telpon lawan bicara temannya.

"Halo, Spanyol. Ada apa?"

Terdengar suara pria diseberang sana.  PK* terdiam, yang menjawab telpon ini bukanlah targetnya.

PK* : Selamat siang~ hm--- Germany?

"E-eh? Siapa ini ...?!"

PK*  : Menurutmu?

"Yo ndak tau ko tanya saya, toh?!"

PK* : ---- Ok. Bisakah kau memberikan ponselmu kepada EU?

"G. Jawab dulu pertanyaan gua siapa lu?!"

PK* : Haruskan kami memberi tahu kepadamu? Padahal akhir-akhir ini nama ku ada dimana-mana.

"Di mana-mana ...?----- Ah Burning Falcon?!"

PK* : Tepat sekali, jika aku didekatmu akan ku beri hadiah berupa tembakan langsung di kepalamu.

"Si-sialan! Spanyol--- apa yang terjadi kepadanya?! Awas aja lu macem-macem!!"

PK* : Tentu saja kami akan macam-macam. Ancaman mu tidak berpengaruh sedikitpun kepadaku.

Spanyol mencoba untuk berteriak, karena kain yang menyumpal penuh dimulutnya, dia tidak bisa berbicara.

MPAJA yang melihat itu langsung membuka kain yang setia berada di mulutnya, tidak butuh lama Spanyol langsung berteriak.

Spanyol : Kakak! Tolong aku!!!

Mendengar teriakkan sang Adik, German langsung emosi dan berteriak kepada lawan bicaranya.

PK* : Percuma kau berteriak, tidak akan membuatku jera, kawan.

☩ THE TARGET ☩ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang