☩ THE TARGET ☩ : MISI PENYELAMATAN

844 168 19
                                    

Asean menancap pedal gasnya membuat kecepatan mobil 80 km/jam, untuk mengganti waktu yang sedikit telat.

Asean : Maafkan aku, aku terlambat.

EU : Udah beresin kali, Sean.

Asean : ---Eh, udah beres?!

EU : April mop.

Asean : ... Tidak ada alasan untuk marah kepada orang yang sudah gila.

EU : Argumen yang bagus, tapi lu telat.

UN : Hey kalian, bisakah kita mulai acaranya?!

Asean mengangguk. Dia duduk di bangku khusus miliknya. UN mulai membuka acara itu, dilanjut oleh NATO yang memberikan usul untuk menyelamatkan Spanyol. Anggota lainnya 'pun sama-sama memberikan pendapat.

NATO : Aku hanya ingin memberikan tahu kepada kalian, jika kalian tidak memenuhi ekspetasinya, bisa-bisa dendam dalam dirinya membuat kita hidup dalam bahaya.

UN : Walaupun begitu, kita tidak bisa menuruti permintaan manusia kotor itu.

NATO : Ya. Setidaknya jika kita gegabah, tamatlah riwayat Spanyol.

EU yang mendengar ucapan NATO langsung marah, tidak terima dia mengucapkan hal itu dengan santainya.

NATO : Aku tidak mengelak, ini kenyataan. Percaya atau tidak mereka akan lebih liar jika kita tidak memenuhi keinginannya.

Asean : Bagaimana jika kita manfaatkan pertukaran Spanyol untuk menangkap trio itu pada saat pertukaran.

UN : Ide yang bagus, tapi mereka yang merupakan burning falcon, tidak hanya dalam hacker saja elang itu bisa menembus keamanan, tapi bisa menembus jantung juga.

WHO : Ingat, mereka juga dikenal dengan hard target. Entah bagaimana cara mereka berkumpul, motif, atau siapa mereka, yang pasti tidak bisa dianggap remeh begitu saja. Nyawa taruhannya.

EU : Aku tidak akan memaafkan mereka sampai kapanpun jika terjadi apa-apa kepada Spanyol.

UN : Jadi, bagaimana?!

EU : Aku tidak mempunyai uang, UN. Mereka sengaja menjebak ku dengan uang, agar musuh berkurang satu.

Asean : Selama ini mereka membunuh tanpa tujuan bukan? Bagaimana jika mereka sebenarnya memang ingin ditangkap.

TNI : Maksudmu?

Asean : Hey, bisa saja bukan mereka sedang bermain game dengan nyawa. Karena motif sebenarnya masih belum terjawab, teori liar akan selalu menyebar kemana-mana percayalah, kita tidak akan aman setelah mereka mendapatkan kepuasan.

UN : Jika kita tahu apa motif mereka sebenarnya, keamanan dan kekuatan kita bisa akurat dikondisikan dalam keadaan apapun. Bagaimanapun, mau perempuan atau laki-laki mereka semua harus bisa belajar ilmu seni bela diri.

UN : Untuk menjaga dirinya sendiri.

UN : Asean, UN, NATO  jagalah anak-anak kalian, jangan sampai kejadian Spanyol terulang kembali. Karena jika itu terjadi, akan semat sulit untuk diselamatkan.

Mereka bertiga mengangguk. Dan tiba-tiba telpon berdering, membuat keheningan.

EU : Ah! Mereka.

UN : Angkat.

"Halo."

EU : Ngapain lu nelpon gua?!

"Hey bung santailah, kau ingin anakmu mati? Sialan lucu sekali. "

EU : Tidak usah basa-basi langsung saja ke Intinya!

"Hm, baiklah. Ngomong-ngomong bagaimana dengan penawaranku? Diskon satu persen masih berlaku hingga akhir bulan ini. "

"Ah ya, aku ingin memberikan tahu sesuatu untukmu. "

Indo mendekatkan teleponnya kepada Phil dan Spanyol yang sedang melakukan sesuatu. Spanyol dipaksa mendesah oleh Philippines, jika tidak, orang yang ada di hadapannya akan dia potong tangannya.

Ditempat itu bukan hanya Spanyol, dan Trio itu saja, mereka membawa seorang perempuan juga yang diculik lebih awal dari Spanyol. Kondisinya sudah tidak bisa dikatakan baik, memar sekujur tubuhnya, bahkan wajahnya lebam karena tangisan, tangannya merah karena sangking kuatnya tali yang melingkar di tangannya.

Phil mendekatkan wajahnya kearah telinga Spanyol, kemudian dia berbisik sambil memberikan nada bicara yang menggoda kepada Spanyol.

Phil : Ayo lakukan, Sayang.

Spanyol menolak mentah-mentah, tapi Malay sudah membawa pisau yang cukup besar menempel di wajah perempuan yang ada dihadapan Spanyol.

Spanyol : Sialan.

Spanyol : Aghmmm!

Akhirnya dia menuruti kata-kata Philippines. Phil tersenyum puas dengan apa yang dilakukan oleh Spanyol, karena anjingnya benar-benar menurut.

Tanpa basa-basi, Malay menusuk perempuan yang ada dihadapan Spanyol secara langsung. Walaupun pisau itu tidak menembus, tapi berhasil mengenai organ vitalnya.

Bulat sudah mata Spanyol, perempuan itu 'pun sama terkejutnya, tapi dia tidak bisa berlama-lama untuk terkejut karena darah keluar dari mulutnya, setelah itu matanya terasa berat dan sempurna sudah dia mati.

Spanyol : A-apa yang kalian lakukan?!

Spanyol : Aagrhh! Tidak, tidak, tidak!!

Terdengar suara teriakan histeris dari Spanyol, EU terkejut mendengar begitu juga dengan organisasi lainnya. Sebenarnya apa yang sedang mereka lakukan, hingga membuat Spanyol seperti itu. Dan suara tadi?

EU : Apa yang kau lakukan kepada anakku, Sialan?!

"Tidak ada, hanya sedikit pertunjukan."

EU : Omong kosong! Sialan tidak akan ku maafkan kalian. Akan ku siksa kalian hingga kalian kena gangguan mental.

UN : EU, berikan kepadaku!

EU memberikan ponselnya kepada UN.

UN : Jangan macam-macam dengannya, kami akan memberikan sejumlah uang yang banyak untuk menebus Spanyol. Jika kalian melakukan hal yang tidak-tidak, siap-siap saja kita berperang.

"Ah, hay UN. Lama tidak jumpa, suaramu semakin tua aja, tidak ada seram-seramnya. Haha."

UN : ....

"---Besok kita mulai pertukarannya. Hanya itu yang ingin aku ucapkan, kita akan bertemu besok."

UN : Tunggu hey, kau seenaknya saja memutuskan.

"Tentu saja, ingat ancamanmu tidak akan bisa membuatku takut."

"Jika besok di pabrik bekas tua kota bagian utara, jam sepuluh tidak ada, EU bersiaplah melihat pertunjukan yang luar biasa."

"Ah ya, yang datang kesana hanya EU, dan Asean saja."

Asean : ---Eh?!

UN : Jangan becanda, kenapa hanya mereka berdua?!

"Terserah padaku. Perintahku mutlak."

EU : Sialan, sialan, sialan.

Telpon 'pun ditutup, semuanya hening menatap EU yang tidak karuan kesana kemari memikirkan cara untuk menyelamatkan salah satu anaknya. Walaupun begitu, EU menyayangi anak-anaknya seperti Asean.

Disisi lain, tempat Indo, Philippines sedang mencoba untuk menenangkan Spanyol yang dari tadi terus memberontak hingga tangannya lecet akibat dia memaksakan diri untuk melepas ikatan rantai yang melingkar di tangannya.

Indo dan Malay kembali ke markas utama, mereka membersihkan semua berkas-berkas penting dan membakar semuanya agar tidak ada bukti yang tersisa disana. Hanya kasur dan beberapa benda yang mereka biarkan disana, jika tidak, Asean akan curiga jika dia tiba-tiba kembali kesini.









TBC

☩ THE TARGET ☩ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang