☩ THE TARGET ☩ : TARGET SELANJUTNYA

616 126 25
                                    

Setelah bermalam di Mansion EU, keesokan harinya mereka kembali pulang. Hari ini anak-anak Asean tidak di perbolehkan dulu untuk sekolah. Tentu saja itu bagaikan kesempatan yang tidak akan datang berkali-kali.

Spanyol sudah EU putuskan untuk diserahkan kepada UN. Akan tetapi, setelah mendapatkan bukti yang kuat, tugas Spanyol sudah selesai dan dia harus bebas.

Indonesia jalan-jalan, seperti biasa, dia memantau seluruh jalanan berharap ada yang bisa dia lakukan. Sudah beberapa hari ini, Burning Falcon tidak beroperasi, itu pasti akan membuat para Organisasi curiga. Ditambah Trio itu juga sekarang sudah berada di zona aman, membuat sang buronan sulit untuk beraksi.

Indonesia mengelap keringat yang datang dari dahinya, walaupun masih pagi, matahari terasa sangat panas, membuat Indo yang sedang berolahraga terasa sangat capat lelah.

Malay dan Phil sepertinya asyik-asyik bermain game bersama anak Asean yang lain, tidak apa, Indo justru bersyukur mereka tidak terlalu berambisi kepada tombak emas itu. Jadi-- dia yang akan melakukan pergerakan agar tombak itu bisa dia dapatkan dengan mudah.

Biarlah Indo yang menjadi punggung rencana untuk melakukannya, karena Indo juga ingin melindungi ke dua temannya itu.

Sejak kemarin, Phil agak sering batuk-batuk. Hingga Asean menyuruhnya untuk menemui WHO. Dengan sangat tegas Phil menolaknya dan bilang dia kemarin tersedak remah snack yang membuatnya batuk-batuk sampai sekarang.

Netra Indo melihat seorang laki-laki sedang berjalan sendiri. Mungkin ini adalah kesempatan untuk beraksi lagi? Hm, tapi dia tidak membawa mask samaran itu.

-- Laki-laki itu sungguh hampir dimirip dengan rambut Indonesia. Bedanya warna rambut dia terbalik, Indo merah putih sedangkan pria itu putih merah. Dia adalah Polandia.

Tunggu, bukankah Singa pernah bilang bahwa Vietnam menyukai seseorang yang hampir sama dengan dirinya? Wah kebetulan sekali itu membuat Indo sedikit tertarik kepadanya. Jadi dia putuskan untuk mengikutinya.

Setelah menunggu lama, akhirnya seseorang datang menjumpainya, seseorang itu-- perempuan, ditambah perempuan itu bukanlah Vietnam. Sungguh hari yang luar biasa untuk mengawali pagi yang indah ini.

Oke, Indo ikuti mereka hingga sampai ke dalam restoran, terlihat disana mereka berdua bercanda tawa riang yang membuat Indo juga ikut tersenyum karenanya.

Indo : Vietnam, sayang sekali lu kalah.

Sudah diputuskan target selanjutnya adalah Polandia.

Indo : Gua gak sabar liat ekspresi lu, waktu lu tau orang yang lu suka bertemu ajalnya.

Indo : Makanya jadi orang gak usah so. Gak sopan sama gua lagi, gak tau aja gua siapa.

Indo kembali ke Mansion. Sambil membeli cola di jalanan, suasana hatinya sedang senang, membuat orang-orang disana saat ini aman dari ancaman Trio buronan itu. Berterima kasihlah kepada Poland karena dia bersedia untuk menjadi pengganti kalian.

Malay : Indo dari mana aja lu?

Indo : Biasa, olahraga.

Laos : Ngapain olahraga, kayaknya gak bakalan tuh buat lu jadi tinggi.

Indo : Cara menjatuhkan mental seseorang dengan cara kejujuran itu sangatlah bagus. Akan tetapi, lu salah target.

Viet : Terima kenyataan bodoh. Lu anak baru masih perlu di ospek. Beliin gua gorengan di perbatasan sono!

Malay dan Phil menghentikan aktivitas-nya. Bergabung untuk menghentikan Vietnam.

Malay : Lu cewek rese mau gua tampol pake tongkat bola baseball?!

☩ THE TARGET ☩ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang