☩ THE TARGET ☩ : THAILAND

671 133 31
                                    

Sepanjang perjalanan, Indo yang duduk di kursi belakang asyik fokus dengan ponselnya. Dia memastikan bahwa mayat Spanyol akan datang tepat waktu-- malam hari ini.

Brunei dan NK masih mengoceh entah membicarakan apa, saat ini Indo tidak peduli.

Brunei : Ya 'kan, Kak Indo?

Indo mengangkat kedua alisnya, menandakan bahwa dia tidak mendengar apa yang Brunei ucapkan tadi. Dengan sabar Brunei mengulangi ucapannya lagi.

Indo : Ah, ya gua dulu sebelum diangkat anak sama Pak Asean tinggal bertiga.

NK hanya mengangguk, sementara Brunei penasaran dengan kelanjutannya-- akan tetapi rasa penasaran itu harus dia kubur dalam-dalam sekarang karena mereka sudah sampai di Mansion Asean.

Brunei berpamitan dan mengucapkan terimakasih kepada NK, setelah itu dia langsung pergi meninggalkan Indo yang masih berada disana.

Indo : Terimakasih, lu gak ikut masuk?

NK : Gak usah, gua juga mau langsung balik.

Indo : Ah oke? Sekali lagi terimakasih.

NK mengangguk kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Suasana di dalam Mansion sangatlah ramai, ternyata Thailand sudah datang dua jam yang lalu, akan tetapi pesta masih belum di mulai.

Laos : Tuh biang masalah pulang.

Brunei dengan senyuman memeluk Kakaknya. Indo bersiul pelan karena ternyata Thailand itu sangat tampan, sedikit menghilangkan pikirannya untuk memberikan sambutan hangat dengan pukulan, Indo putuskan memberi sambutan hangat kepadanya dengan mencoba memancing ingatan sang pria yang sekarang menjadi Kakak angkatnya.

Netra Indo menyelusuri setiap inci ruang tamu, mencari sosok kedua temannya-- ternyata sedang asyik memegang snack besar.

Malay : Yo, Indo. Gimana hukumannya?

Indo : Gak ada tuh.

Dengan mengangkat kedua bahu dan tangannya setinggi dada, dia tersenyum puas sedikit mengejek kepada mereka yang ada disana. Singa terlihat memberi kode--

Myanmar : Lu gak dapet hukuman?!

Indo : Yeah.

Myanmar : Kok bisa?!

Indo : Ya bisa lah, lagian gua cuman tidur doang di kelas emangnya harus dihukum? Ya enggak lah.

Asean : Indo, apa maksudnya dengan mendapatkan hukuman?

Indo : Aduh sialan.

Indo menatap tajam kepada Malay dan Myanmar sejak tadi Singa mencoba untuk menghentikan mereka berbicara mengenai kejadian siang tadi di sekolah-- akan tetapi Indo yang sama lupa dengan janji jangan memberi tahu tentang ini kepada Asean menjadi gagal total.

Indo : Gini loh, Pah-- itu eh Malay tadi salah ngomong! Ya salah ngomong, ha-ha.

Asean menatap penuh selidik Indo, begitupun dengan anak-anak yang lainnya-- mereka tak kuasa melihat wajah sang Papah langsung memalingkan pandangan ke sembarang arah.

Asean : Indo--

Phil : Papah, kita 'kan sedang bersenang-senang, bukankah tidak baik jika membicarakan hal yang seharusnya tidak perlu dibahas hari ini?

Phil : Kita nikmati saja makanan dan pestanya, Kak Thailand juga setuju 'kan?

Dengan cekatan Phil mencoba untuk menghentikan pergerakan Asean lebih lanjut, dan meminta pendapat Thailand untuk memperkuat ucapannya.

Thailand mengangguk, tersenyum kepada sang Papah.

Thai : Sudahlah, Pah. Hari ini kita happy happy.

Asean : Hah ... Baiklah, Indo bagian kamu yang sekarang cuci piring, bersihkan rumah yang berantakan setelah menyelesaikan pesta. Sebelum bersih jangan dulu tidur, dan laporan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai kamu dipanggil ke ruang guru.

☩ THE TARGET ☩ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang