Chapter 10

170 32 3
                                    

Setelah kami sampai di Mansion Xandders tidak banyak yang dapat ku tanyakan pada Sehun. Pemuda itu memilih untuk satu mobil dengan kedua orang tuanya dan juga Taeson.

"Kuharap kak Leo tidak akan terluka"

Aku melirik pada sosok Aireen yang menahan pergelangan tanganku. Sejak kami sedang dalam perjalanan tidak satupun kata terucap dari sosoknya.

"Kenapa?"

"Sulit sekali menjelaskan sesuatu pada seseorang yang tidak tahu banyak tentang kami"

Aireen menatapku dengan pandangan sinis. Kami jarang berinteraksi sebelumnya, anggota termuda dari keluarga Xandders ini memang sejak awal berusaha menghindariku.

"Kalau boleh tahu Antaresta itu sebenarnya apa?"

Dapat kulihat gadis itu memutar bola matanya keatas. Pada akhirnya dia berusaha menenangkan diri, terlihat dari caranya yang menghela nafas begitu dalam dan menghembuskanya secara kasar.

"Tidakkah kamu merasa begitu tersanjung, ketika dua penerus keluarga yang paling berpengaruh di bangsa kami melakukan pertarungan hanya untuk seorang gadis manusia yang bahkan hidupnya tidak berumur panjang?"

Perlahan aku dapat memahami apa yang dijelaskan oleh Aireen. Tapi masih banyak beberapa pertanyaan yang berlalu-lalang dengan liar didalam otakku seperti,

Apa alasan mereka memperebutkan eksistensiku?

Kenapa Kaireen bersikeras menantang Sehun hanya untuk mendapatkanku?

Jelas semuanya masih menjadi hal yang membuatku merasa perlu untuk mencari tahu jawabannya. Tapi tidak mungkin melalui Aireen.

"Kufikir alangkah lebih baiknya kamu mengatakan yang sejelas-jelasnya padaku. Sungguh aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi" ucapku berusaha terlihat kebingungan didepan Aireen.

"Lupakanlah, pada akhirnya kamu tidak dapat melakukan apapun ketika mengetahui yang sebenarnya"

Aireen pergi meninggalkanku begitu saja. Dia bahkan tidak sedikitpun menoleh ke arahku. Langkahnya cepat dan dia sudah tidak terlihat pada jangkauan penglihatanku.

"Ayo ikut denganku"

Setelah kepergian Aireen, ada genggaman halus yang menyapa telapak tanganku, detik berikutnya pemandangan pintu masuk mansion berubah menjadi pohon-pohon rindang yang menjulang tinggi.

"Kufikir kamu akan menggigil ketakutan, tidak kusangka kamu begitu tenang"

Itu dia Sehun, aku melihat wajahnya tersenyum dengan penuh kelembutan, dan tentu semua menjadi suatu hal yang langka bagiku. Jarang sekali pria itu menunjukan ekspresi seperti itu.

"Ketidaktahuan membuat ketakutan tidak menguasi diriku. Apa boleh aku mengajukan pertanyaan padamu young master"

Aku mencoba tetap tenang dan berusaha terlihat biasa saja dihadapannya. Bagiku Sehun masih menjadi sosok yang penuh dengan misteri. Dia bisa berubah tanpa bisa diprediksi.

"Silahkan! Kali ini aku mengizinkan kamu bertanya sesuka hati"

Mata hitam jelaganya terpejam ketika angin sejuk berhembus melewati kami. Harum hutan pinus yang menenangkan sepertinya membuat suasana hati pria itu menjadi baik.

"Apa itu Antaresta?"

Dari sekian banyak pertanyaan yang ingin kuajukan, entah kenapa rasa ingin tahu tentang Antaresta membuatku begitu penasaran.

Setelahnya aku dapat melihat lagi mata hitam jelaganya yang indah dan juga mempesona. Mendapati Sehun yang tenang membuat jantungku berdetak kencang. Dia memang sangat tampan diantara laki-laki yang pernah kutemui selama ini.

Servant of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang