Awan gelap memenuhi langit yang sebelumnya terlihat cerah tidak berawan. Angin berhembus kencang seolah mengatakan bahwa akan ada kejadian luar biasa yang terjadi tepat setelah suara bunyi gong bergema.
Laurdi tampak tidak sabar menunggu hasil akhir dari pertandingan ini. Dia tersenyum samar sambil terus memperhatikan sosok gadis manusia yang jaraknya hanya terpaut beberapa puluh meter darinya.
"Siap meninggalkan Servant mu Sehun?"
Sehun memuntahkan darah dari mulutnya. Dia tidak menyangka bahwa Kai bertambah kuat sejak beberapa tahun yang lalu. Serangan Kai mengenai telak titik inti kekuatannya. Dia tidak tahu apakah pemuda itu tahu atau hanya serangan asal yang terlambat dia hindari.
"Young Master" Krystal bergumam lirih melihat kondisi Sehun yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja.
Pemuda yang selama ini dia ketahui memiliki kekuatan yang menakutkan, terlihat lebih lemah dari biasanya. Dia khawatir begitu juga dengan keluarga Xandders, bahkan Yoxelin ibunda Sehun terlihat mengeluarkan air matanya.
"Tenanglah dear, fikiran berlebihan akan mengganggu janin yang ada dalam rahimmu"
Krystal membulatkan matanya dan refleks memegang perutnya, ucapan Sehun melalui telepati membuat dia terkejut hingga tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
Sejak kapan? Itulah yang Krystal fikirkan, dia bahkan tidak menyadari tentang kehamilannya. Beberapa hari ini dia memang merasa lebih lelah dari biasanya, dan dia berfikir itu hanyalah keadaan normal pada umumnya.
"Kenapa kamu tersenyum?" ucap Kaireen
"Bukan urusanmu"
Sehun tidak tahu bahwa menciptakan Xavier akan memengaruhi kondisi tubuhnya. Dia tidak memiliki banyak pilihan, ketika mengetahui bahwa ada sebuah kehidupan yang kini berada di dalam rahim Krystal, Sehun segera mengambil tindakan. Xavier ada untuk dapat menjaga kondisi Krystal tetap stabil. Janin itu bukanlah sekedar makhluk biasa.
Dia juga membuat pelindung sihir agar keberadaan calon anaknya tidak di ketahui oleh siapapun. khususnya Laurdi. Pria paruh baya itu mungkin akan merencanakan sesuatu, begitu fikir Sehun.
Sekarang Sehun berusaha untuk memusatkan konsentrasinya. Dia harus mengakhiri pertarungan ini secepat mungkin, kondisinya tidak begitu memungkinkan, terlebih kekuatan Kaireen mengalami peningkatan.
Sehun maju dengan langkahnya yang cepat, tentu Kaireen tidak tinggal diam dan berusaha memasang kuda-kuda dengan mantap. Dia bukanlah Kaireen yang dulu. Tapi dia tidak menduga bahwa Sehun tidak sekuat biasanya, seolah pemuda itu mengalami penurunan kekuatan.
"Dewi Fortuna sepertinya memihak padaku" Kaireen tersenyum bersamaan dengan datangnya Sehun yang berusaha melancarkan serangannya.
Tubuh Sehun merendah berusaha menusuk jantung Kaireen dengan ujung jemarinya, seketika ledakan sihir tercipta dan mengenai tubuh Kaireen yang tidak menduga bahwa akan ada serangan sihir dari Sehun.
"Hentikan pertandingan ini" Laurdi berteriak ketika dia melihat kondisi Kaireen dan Sehun yang sama-sama terlempar ke arah yang berbeda.
Kondisi Kaireen cukup mengenaskan, pemuda itu berlumuran darah dengan luka horizontal yang tercipta di sepanjang lengannya, sedangkan Sehun sudah tidak sadarkan diri namun tidak ada luka yang cukup serius di tubuhnya.
"Bagaimana Sehun masih bisa menggunakan sihir? Bukankah ini tidak adil?" ucap. Cedric, ayah Kaireen mengutarakan keberatannya pada Laurdi.
Pemimpin tertinggi bangsa vampir itupun tidak menduga bahwa akan ada kejadian seperti ini. Dia sudah menyegel segala kekuatan sihir milik Sehun, tapi bagaimana bisa pemuda itu mengeluarkan kekuatannya?
"Cepat evakuasi keduannya, dan bentuk team untuk menyelidiki masalah ini" ujar Laurdi.
Tanpa menunggu waktu Krystal segera berlari menuju tempat Sehun berada, walaupun sempat ditahan oleh Aireen yang ada di sebelahnya, dia tidak peduli. Keadaan Sehun adalah yang paling utama sekarang.
Ketika jarak diantar dia dan Sehun sudah hampir berdekatan, sosok Laurdi menghalangi tubuhnya. Pria paruh baya itu tersenyum dan entah kenapa Krystal merasa tidak nyaman dengan hal itu.
"Jangan bertindak gegabah nona. Bukankah kamu tidak ingin keadaan Leo semakin memburuk?"
Gadis itu menggigit bibirnya pelan, apakah menuruti perkataan Laurdi adalah hal yang benar? Tapi batinnya mengatakan bahwa dia harus menghampiri pemuda itu.
"Kamu tahu bahwa saat ini energi Leo sedang tidak stabil, apakah kamu yakin dengan adanya kamu di sampingnya akan memberikan perubahan ?"
Ucapan sosok pemimpin tertinggi bangsa vampire itu menyadarkan Krystal, bahwa dia adalah manusia biasa yang tidak memiliki kuasa atau kekuatan apapun.
"Setidaknya aku berada di sisinya ketika dia dalam kondisi apapun" ucap Krystal tegas seraya mendorong tubih Laurdi pelan.
"Sangat menarik" Pemimpin tertinggi bangsa Vampire itu tersenyum penuh arti. Dia semakin dibuat penasaran oleh sosok manusia yang bahkan bisa membuat kedua pewaris keluarga Vampier ternama rela mempertaruhkan nyawa mereka.
"Edward"
Seorang pria dengan tubuh tinggi menjulang, berparas rupawan tiba - tiba sudah berada dihadapan Laurdi dengan postur membungkun 90 derajat.
"Salam hormat Yang Mulia" ucapnya
"Selidiki servant pribadi Leo, kufikir ada sesuatu hal istimewa dari gadis itu"
Ada keraguan di hati Edward, pasalnya dia sedikit enggan berurusan dengan Vampire sekuat Leo. Mereka berdua satu angkata ketika berada di akademi sihir, tapi level Leo berada jauh di atasnya. Namun apakah dia bisa menolak perintah dari Laurdi yang selama ini sudah melatihnya hingga menjadi lebih kuat sampai sejauh ini?
"Baik Yang Mulia"
Pada akhirnya Edward memilih untuk menekan keraguannya. Walaupun nanti dia harus kehilangan nyawa, setidaknya dia sudah berusaha menjadi seseorang yang tahu akan balas budi, seperti apa yang selama ini di ajarkan kedua orang tuanya sebelum meninggal.
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Servant of Vampire
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧Edward El Rielz
KAMU SEDANG MEMBACA
Servant of Vampire
FanfictionSegalanya berubah setelah ulang tahunnya yang ke-17, tepatnya ketika purnama di bulan Oktober disebuah kamar diruang bawah tanah rumahnya.