Chapter 6

381 54 4
                                    

~Angin musim dingin menyadarkanku bahwa kehangatan ini adalah kenyataan yang tidak dapat kutampik~
.
.
.

Ini pertama kalinya keluarga Xandders berkumpul dengan anggota lengkap ketika waktu makan malam. Aku beberapa kali bertemu hampir seluruh anggota keluarga ketika tanpa sengaja berpapasan.

Kepala keluarga Donhandson namanya, aku tidak tahu berapa usianya karena yang jelas ada perbedaan antara perhitungan umur vampire dan juga manusia. Disamping kanannya duduk dengan anggun wanita cantik yang kutahu adalah nyonya Xandders dan tidak lain ibu Sehun, Yoxelin.

Meja makan semakin terasa penuh dengan kehadiran si kembar Aireen dan Taeson. Mungkin orang akan beranggapan mereka ada keluarga normal pada umumnya. Tidak ada yang menduga bahwa mereka adalah vampire.

Keluarga Xandders juga hidup seperti manusia. Mereka mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok jelas sekali tidak ada gelas-gelas berisi darah dan daging hewan yang belum dimasak. Pada awalnya aku berfikir mereka cukup normal tapi Sehun bercerita ada saat dimana mereka membutuhkan darah manusia.

Tentu tidak dengan jalur seperti menculik sembarang orang dijalan dan langsung menyerang nadinya begitu saja. Keluarga Xandders lebih menyukai kontrak atau perjanjian yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Tapi aku dirugikan dan tidak merasa diuntungkan sama sekali" itulah respon pertama kali ketika Sehun bercerita padaku tentang keluarganya.

"Tapi seluruh dari garis keturunan ayahmu merasa diuntungkan. Mungkin aku yang dirugikan disini. Kau lahir setelah hampir seratus tahun keluargamu mengikat kontrak dengan keluarga kami. Dan keluargamu sudah menikmati kekayaan yang berlimpah selama ini."

Aku ingat setelah itu tidak ada lagi yang dapat kuelak. Aku merenung dan menyadari bahwa kehidupanku yang serba berkecukupan bukanlah hasil dari apa yang diperjuangkan dengan jerih payah. Lebih tepat jika kekayaan keluargaku adalah murni karena campur tangan keluarga Xandders.

Aku tidak mengerti kenapa kakek buyutku memiliki pemikiran sedangkal itu. Selain anak perempuan yang lahir dari garis keturunan ayahku yang menjadi korban ada satu lagi yang harus ditanggung oleh keluargaku. Setidaknya setiap empat kali dalam satu bulan mereka harus menyediakan beberapa puluh kantung darah.

Aku bahkan tidak tahu praktik seperti ini dilakukan oleh Ayah dan Ibu. Mereka ternyata pandai menyembunyikan sesuatu dariku, tapi setelah kufikir kembali tidak sepenuhnya semua adalah salah Ayah dan Ibu. Bisa jadi karena aku yang kelewat tidak sadar sekitar. Mungkin saja ayah dan ibu juga terpaksa melakukannya, karena ini adalah beban yang harus ditanggung keturunan keluarga kami.

"Kamu menyukai makanan malam ini Kryssie?"

"Ya. Makanannya sangatlah lezat" ucapku jujur. Ada rasa hangat yang menjalar didadaku setiap kali bibi Yoxel tersenyum. Aku jadi merindukan ibu dan juga ayah serta Jaehyun.

Terakhir kali aku mengunjungi mereka sekitar enam bulan yang lalu. Saat itu mereka memasang wajah bersalah dan aku begitu merasa canggung dibuatnya.

"Ayah bisakah aku mencicipi darah nona Krystal? Tidak adil selalu saja Sehun yang mendapat semua kesenangan"

Aku sedikit tersedak ketika mendengar ucapan Taeson. Sejak pertama kali menginjakan kaki di mansion ini Taeson selalu menatapiku penuh minat, awalnya kufikir rasa percaya diriku terlalu tinggi. Tapi ketika pemuda itu dengan kurang ajarnya menyusup kedalam kamarku aku yakin dugaanku sebelumnya adalah benar.

"Aku mengizinkanmu" aku memaki sebal pada Sehun yang selalu memutuskan dengan seenaknya. Dia bahkan beralih menatapiku dengan tatapan menggoda. Dan sialnya ketika aku mengalihkan pandangan dari sosok Sehun, senyum aneh dari Taeson menyapa dan itu membuatku bergidik ngeri.

"Tapi aku tidak bertanggungjawab jika bibirmu akan terbakar nantinya"

Semua anggota keluarga Xandders memasang wajah terkejut setelah mendengar perkataan yang terucap dari bibir Sehun. Aku tidak tahu mengapa respon mereka seperti itu.

"Oh..oh my god" Aireen yang sejak tadi diam berucap dengan suara pelan nan patah. Taeson kulihat wajahnya menjadi merah padam dan ekspresi ayah Sehun membuatku semakin berkutat dengan berbagai macam pemikiran aneh yang berkeliaran diotakku.

"Ayah tidak menyangka kamu akan senekat itu nak" suara tuan Don begitu berat dan terdengar datar tanpa nada.

"Sepertinya kamu terpancing dengan perkataan Kaireen tempo hari"

Tunggu dulu! sepertinya samar-samar aku tahu kemana arah pembicaraan ini.

"Dasar brengsek!" derit kursi berpadu dengan suara Taeson yang kelewat kencang membuatku begitu terkejut. Dia bahkan tidak peduli ketika bibi Yoxelin berkali-kali memanggil setelahnya.

"Sebaiknya kamu antar nona Krystal kekamarnya dan setelah itu temui ayah di rooftop"

Aku merasakan cengkraman erat dipergelangan tanganku. Sehun sedikit menyeretku dan sebisa mungkin aku membungkuk hormat pada bibi Yoxel, tuan Don dan juga Aireen. Rasanya tidak sopan jika pergi begitu saja tanpa pamit.

Wajah Sehun terlihat biasa saja. Dia memang jarang sekali memperlihatkan emosi berlebihan diwajahnya. Sehun seperti sosok yang sangat sulit untuk diraih.

Tapi kejadian tadi begitu aneh dan terasa janggal. Kenapa Taeson begitu marah? Reaksi tuan Don juga begitu membuatku gemetaran, dan lagi apa hubungannya semua itu dengan sosok Kaireen. Aku mencoba mengorek lebih jauh ingatanku tapi aku sama sekali kesulitan menemukan benang merahnya.

"Sial" batinku.

"Tanyakan apa saja dan dengan senang hati kujawab" aku yang semula menunduk beralih menatap Sehun yang kini berada disampingku. Sehun menyamakan langkahnya dengan langkahku yang kecil. Dia tidak lagi menyeretku tapi kali ini tindakannya membuat jantungku berdebar.

Telapak tangannya yang besar seolah memeluk telapak tanganku yang lebih kecil dibandingkan miliknya.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Servant Of Vampire
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Visualisasi keluarga Xandders versiku. Terserah sih kalian mau bayangin siapa saja.

.
.
.

Sikembar Taeson Yemanuel Van Xandders & Aireen Cleonsha Van Xandders

.
.

Donhandson Demitier Van Xandders & Yoxelin Enzana Van Xandders

Servant of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang