Ketika terbangun kurasakan seluruh tubuhku pegal-pegal disana sini. Sehun menjadi lebih kasar dari biasanya dan aku begitu takut hingga tidak dapat bersuara sedikitpun.
Hal yang pertama kali terfikirkan olehku adalah ~ mandi. Tubuhku lengket dan rasanya kurang nyaman, terlebih bau keringat yang tercampur membuatku sedikit mual. Entahlah rasanya perutku bergejolak dan tidak nyaman.
Kurasa tidak ada salahnya meminta bantuan kepada kepala pelayan untuk membuatkan semangkuk sup gingseng hangat untuk menu makan siang. Terlebih masakan bibi Maryline sangatlah lezat.
Jika difikirkan kembali, rasanya memang aneh merasakan hidup ditengah-tengah para vampire. Tapi setelah dijalani ternyata tidak ada perbedaannya dengan kehidupanku sebelumnya. Hanya saja terkadang aku merasa terintimidasi dan takut pada beberapa situasi.
Terlebih aku begitu takut pada sosok Taeson yang tidak lain adalah adik Sehun. Dia juga yang membuat sifat Sehun menjadi lebih kasar tadi malam. Taeson adalah orang yang harus selalu kuhindari selain sosok Kaireen dari keluarga Alexis.
"Hah rasanya memang nyaman"
Tubuhku terasa jauh lebih ringan ketika berendam didalam Bathtub yang diisi dengan air hangat. Seluruh otot tubuhku menjadi rileks dan tidak mengencang lagi.
Kufikir tidak ada salahnya berendam lebih lama. Lagipula ini masih sangat pagi dan keluarga Xandders baru akan sarapan pukul tujuh nanti. Masih ada sekitar satu jam untukku bersiap. Mataku terpejam menikmati sensasi ini. Namun belum sempat berlama-lama suara yang kukenali dengan jelas sedikit mengusik kesenanganku. Tanpa membuka matapun aku sudah tahu jika itu Sehun.
Tapi aku tidak ingin kembali bertingkah sembrono yang nantinya hanya akan merugikanku, karena Sehun adalah pria dengan sisi misterius yang sulit sekali untuk kutebak.
"Menikmati acara mandimu Jung?"
"Ya.yaa"
Kegugupan yang selalu hadir ketika aku selalu berada didekatnya. Sehun berjalan mendekat dengan aura yang selalu sukses membuat nyaliku menjadi ciut.
"Bersiaplah, kita akan pergi ke kediaman keluarga Alexis"
Dia tersenyum penuh arti, aku tidak tahu apa yang ada dalam fikiran Sehun.
Pemuda itu selalu mudah menutupi apa yang ada didalam fikirannya, dia bisa memanipulasi ekpresi wajah dengan mudah."Bolehkah aku tahu alasan kenapa kita harus kesana?"
Kuusahakan membuat nada suara selembut mungkin, aku harus bisa menjaga setiap perkataan maupun perbuatanku dengan baik. Bersikap terlalu formal juga bukan pilihan yang tepat. Sehun akan menatapiku dengan tajam apabila aku kelihatan begitu kaku didepannya, tapi dia juga tidak membiarkanku bersikap terlalu santai padanya.
Mungkin bisa dikatakan aku berada diposisi yang serba salah. Hanya Sehun yang bisa menentukan apakah aku bertindak tepat ataupun tidak.
Kulihat dia kemudian tersenyum lembut padaku, bahkan aku tidak dapat mengantisipasi ketika dia dengan tidak terduga mengusap pelan puncak kepalaku.
"Apakah kamu tidak akan takut ketika aku mengatakan alasannya?"
Aku terdiam sejenak kemudian, sedikit ragu tapi rasa penasaranku tidaklah dapat diabaikan. Aku tidak ingin pergi tanpa tahu apa alasanku, terlebih mengunjungi kediaman keluarga Alexis. Rasanya bertemu Kaireen adalah salah satu hal yang paling ingin kuhindari.
"Sama sekali tidak" ucapku dengan tegas.
Sehun kembali tersenyum, kulihat ada sorot kekhawatiran dimata indahnya yang berwarna abu-abu gelap. Kenapa dia menunjukan ekspresi seperti itu?, ingin sekali aku bertanya, namun aku khawatir itu akan mengusiknya dan membuat moodnya berubah dengan cepat.
"Aku akan mengatakannya setelah kamu selesai bersiap, jadi kuharap kamu segera menyelesaikan acara mandimu Jung"
Selepas kepergiannya, aku berusaha membasuh tubuh dengan cepat. Membuat Sehun menunggu terlalu lama adalah hal yang harus kufikirkan dua kali. Dia tidak sesabar itu, Sehun adalah pria yang bertempramen buruk.
Butuh waktu sekitar 20 menit bagiku untuk bersiap dan segera menghampiri Sehun yang tengah menunggu di taman utama mansion Xandders.
Dia selalu saja terlihat mempesona dengan pakai formal. Terlebih cahaya matahari seolah bagai lampu sorot yang membuat kulit wajahnya semakin terlihat berkilau.
Aku berjalan pelan sambil merapihkan ujung gaun berwarna ungu muda yang panjangnya hanya sebatas lutut. Sehun yang memilihkan gaun ini. Ketika selesai mandi aku menemukan gaun dan juga sepatu berwarna senanda yang sudah tersusun rapi di meja riasku.
"Seperti biasa, kamu selalu saja cantik memakai apapun"
Dia mengatakannya dengan penuh kelembutan, itu membuatku sedikit terganggu. Sepertinya ada sesuatu, dan aku tidak bisa menebak apakah itu hal yang baik ataupun buruk.
Sehun kemudian berdiri dan menghampirku yang bahkan sejak tadi hanya berdiri disebelahnya. Dia menarik pinggangku dan kemudian bibirnya sudah berada tepat dibibirku.
"Ketika disana, tetaplah berada disampingku"
Dia berbisik dan dapat kurasakan pelukannya dipinggangku semakin erat. Sebenarnya apa yang terjadi?. Ketidaktahuan ini membuatku bingung setengah mati.
"Si bodoh Kaireen fikir bisa merebutmu dariku, padahal nyatanya dia hanya anak kemarin sore yang bahkan menjadi pemimpin pun masih belum becus"
Ucapan Sehun belum sepenuhnya menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Semua masih terasa samar dan aku sama sekali belum bisa menemukan benang merahnya.
"Maksud anda apa young master? Aku sama sekali belum mengerti" ucapku seraya menatapnya dengan pandangan bingung, dan kemudian dia tersenyum lembut padaku.
"Dia berusaha berbicara pada para dewan tertinggi. Katanya kamu sangat dibutuhkan untuk menyambung garis keturunan keluarga Alexis"
Kulihat rahang wajahnya sedikit mengencang seraya menggeretak giginya. Kenapa dia terlihat seperti orang yang tengah kesal? pikirku.
Kemudian perjalanan kami hanya diisi dengan keheningan yang membuatku merasa nyaman. Sepanjang jalan dia tetap memegang tanganku, dan kali ini dia tidak membawa kendaraannyan sendiri seperti biasanya. Supir keluarga bernama Annderson ikut serta dalam perjalanan kali ini.
Aku berharap bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi, entah apa yang Kaireen rencanakan, sepertinya itu bukanlah suatu hal yang baik.
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Servant of Vampire
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
KAMU SEDANG MEMBACA
Servant of Vampire
FanfictionSegalanya berubah setelah ulang tahunnya yang ke-17, tepatnya ketika purnama di bulan Oktober disebuah kamar diruang bawah tanah rumahnya.