Chapter 4

416 55 3
                                    

Suara bising membuat tidurku terusik dan kepalaku terasa sedikit pusing lantaran harus terbangun secara tiba-tiba.

Aku berencana untuk mandi karena tubuhku sangat lengket dan aku tidak nyaman dengan bau asing yang menempel pada tubuhku.

Ketika akan menyingkap selimut tebal yang membungkus tubuhku. Ingatan tadi malam seketika memenuhi otakku. Semuanya terekam rapi dan bodohnya aku mengingat dengan detail setiap sentuhan Sehun pada tubuhku. Akupun terkejut dengan sisi liar yang kumiliki. Malu bahkan ketika Sehun terus menggodaku dengan nada suara yang terdengar mencemooh.

Kini mataku teralihkan noda merah yang begitu kontras dengan seprai ranjangku yang berwarna putih. Ternyata kejadian semalam memang bukan mimpi. Walaupun aku mencoba untuk mengelak tapi rasanya semua terasa nyata untuk dikatakan sebagai mimpi buruk yang ingin dilupakan.

"Auch!"

Bagian bawah tubuhku terasa begitu sakit. Aku tidak bisa bergerak dengan leluasa jika seperti ini. Sepertinya aku harus melupakan keinginanku untuk mandi. Aku bahkan tidak sanggup untuk melangkahkan kaki walau hanya beberapa langkah.

"Butuh bantuan Jung?"

Aku dikejutkan dengan kehadiran Sehun yang sebelumnya meninggalkanku dalam kekosongan.

"Sepertinya ya. Itupun jika young master tidak keberatan"

Tidak ada respon apapun darinya, dan aku merasa terbodohi dengan ucapan basa-basinya barusan. Mana mungkin si bodoh ini mau bersusah payah menggendongku ke kamar mandi.

Aku pun lebih memilih untuk kembali merebahkan tubuhku. Butuh kehati-hatian agar rasa sakit itu tidak kembali datang dan membuatku merasa ngilu.

Tapi belum sempat aku merebahkan diri, Sehun menahan pundakku. Matanya menyiratkan sesuatu dan aku tidak tahu apa yang tengah pria itu fikirkan.

"Apa sesakit itu?" Aku sedikit meringis ketika Sehun membawa tubuhku dalam gendongannya. Dia mengangkatku begitu lembut tapi tetap saja rasak sakit itu kembali hadir walau masih bisa kutahan.

"Sedikit sakit tapi masih bisa kutahan" dustaku, sebenarnya ini sangat menyakitkan dan aku sama sekali tidak dapat menahan rasa sakitnya. Tapi aku tidak mungkin berkata demikian, aku takut Sehun tersinggung dan entah apa yang akan dilakukannya kepadaku jika moodnya sedang tidak bagus.

"Jangan banyak bertingkah Jung. Aku tahu jika kamu begitu kesakitan"

Spechlees~ aku tidak berani menanggapi ucapan Sehun. Aku memilih untuk menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya. Harum maskulin dari parfume yang digunakan Sehun membuatku sedikit lebih tenang.

Inilah yang selalu aku takutkan. Perasaan terbiasa dan nyaman pada sosok Sehun membuatku khawatir. Aku tidak ingin memiliki rasa berlebih pada pria itu. Bagiku hubungan kami hanyalah kontrak tuan dan pelayan ~ tidak lebih.

Kami berasal dari dunia yang berbeda. Tentu aku tidak boleh menaruh hati pada Sehun karena nantinya aku sendiri yang akan terluka.

"Kamu tidak berniat memintaku untuk memandikanmu bukan?"

Aku tersenyum malu, pasalnya tanganku merangkul erat leher Sehun seperti tidak ingin melepas pria itu. Bodoh karena aku terus menerus tenggelam dalam fantasiku hingga melupakan sekelilingku.

"Kurasa itu tidak perlu. Terima Kasih" ucapku halus, berharap pria itu tidak merasa tersinggung.

"Kalau begitu panggil aku jika kamu sudah selesai Jung"

Aku begitu terkagum pada caranya yang memperlakukanku begitu lembut. Dia seperti sosok lain. Sosok idaman yang aku inginkan dari seorang pria. Dan aku hanya dapat menganggukan kepala seolah menyetujui ucapannya.

"Oh my" Aku menjerit kecil ketika sosok Sehun telah menghilang dari balik pintu kamar mandi. Bisakah dia bersikap seperti itu pada setiap kesempatan, dan beberapa detik berikutnya aku tersadar bahwa perasaan ini tidak boleh menjadi lebih dari sekedar rasa kagum.

Aku tidak ingin terlibat dengan sosok Sehun lebih jauh. Tidak ada hubungan selain kontrak pelayan, dan aku tidak ingin sampai menaruh hati pada sosok menyeramkan seperti Sehun.

♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧
Servant Of Vampire
♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧♧

Hi!

Servant of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang