06. Servant

313 42 5
                                    


Purnama update lagi nih 👋
Selamat membaca🌸

Kelopak mata Wulan terbuka, tangannya memegangi kepala yang pening. Gadis itu terbangun, lingkar mata hitam terlihat jelas disekitar matanya. Sejak kejadian semalam ia jadi tak bisa tidur, Wulan marah marah sendiri sampai akhirnya ia ketiduran di sofa.



Semalam....

"Aku Dyah Hayam Wuruk Bhatara Sri Rajasanagara pemimpin kerajaan Majapahit, dengan ini menyatakan bahwa mulai sekarang kau resmi menjadi pelindung Raja selama aku berada di tempat ini"

Sedetik kemudian, lengan kekar itu menarik pinggang kecilnya. Bibir pria itu sudah menempel ke bibir Wulan.

Seluruh badannya kaku tak bisa bergerak, Wulan mencerna apa yang sedang terjadi. Matanya membelalak tersadar bahwa bibir mereka saling bertautan.

Matanya berkedip beberapa kali saat perlahan Hayam melumat lembut bibirnya, Wulan terlena ia mulai memejamkan matanya. Tangannya meremas kemeja yang dikenakan Hayam saat laki laki itu semakin intens melumat bibirnya.

Setelah itu, tiba tiba Wulan didorong sampai hampir terhuyung kebelakang, sialan Hayam. Pria itu malah menatapnya kaget.

"K-kenapa kau membalas ciumanku?!" tanya Hayam

"Huh?!"

Wulan terlihat kebingungan dengan jantungnya berdebar debar, apa yang barusan terjadi? Ekspresinya menunjukan antara bingung, marah, dan malu. Wulan memegang bibirnya yang basah, ia balik menatap Hayam

Sialan! Kenapa gue malah merem tadi pas di cium?!!!

"Sialan kau Hayam! Keluar dari rumahku!!!!"

Wulan mendorong Hayam "Keluar! Ish...keluar kau.... Keluarrrr"

Ia menatap kesal Hayam yang kini berdiri di depan pintu rumahnya

"Dasar kurang ajar! Pria mesum sialan, huh!"

BRAKK...

Wulan membanting pintu rumahnya dengan keras. Sedangkan Hayam menatapnya dengan wajah kebingungan karena tiba tiba ia diusir dan sekarang ia berdiri di depan pintu yang baru saja tertutup.

Ia mengetuk pintu itu "Buka pintunya Wulan! Beraninya kau mengusir raja!" Wulan hanya menatap pintu rumahnya yang di ketuk keras.

"Wulan, buka pintunya!"

Ia berancak pinggang, dengan kesal Wulan mematikan lampu terasnya. Nyatanya itu berhasil membuat Hayam tak lagi berisik mengetuk pintu. Gadis itu duduk di sofa sambil menyesali kebodohannya

"Aish... kenapa gue merem sih tadi?!"

"Aaaaaaa pasti Hayam mikir gue menikmati ciumannya!"

"Ih anjir... bego banget Wulan!!"

Wulan memukul kepalanya pelan, kenapa ia bisa menutup matanya?kenapa juga ia terlena pada ciuam Hayam. 

Selesai....



Wulan menggeleng cepat, huh ia tidak mau mengingat ingat kejadian semalam. Pria itu benar benar gila, baru juga kenal sehari tapi sudah berani cium cium, aishh.

Bodohnya lagi Wulan malah menikmati ciuman itu, lagi pula kenapa sih ia mau menerima orang asing itu masuk kerumahnya?!

"Gue bego banget ish!" gumamnya kesal. Ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan, menutupi rona merah yang sedari tadi menghiasi pipinya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PURNAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang