Chapter 4. AMARA BASKARA?

9 3 11
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Terimakasih



Jangan lupa vote dan komen!Terimakasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Amara Baskara?

"Udah mendingan belom?" tanya Rayyan dengan wajah yang masih khawatir.


"Udah mendingan Rayyan, makasih." Ala tersenyum manis ke Rayyan,

"Jangan senyum gitu, kamu tu jelek,"

Ala hanya membalasnya dengan senyum kecil. Ala melihat sekitar restoran yang mereka tempati saat ini, setelah Ala sadar Rayyan langsung ijin kepada guru lalu membawa Ala pergi dari sekolah. Sebenarnya Ala sempat menolak tapi ia tidak tega saat melihat Rayyan yang rela meminta ijin kesekolahnya agar bisa bertemu Ala.

"Rayyan," panggil Ala dengan suara yang sidikit pelan seperti berbisik.

"Hm?"

"Kamu kenal Amara nggak?" tanya Ala dengan menatap Rayyan disebelahnya. Sepertinya sudah kebiasaan Rayyan duduk disamping Ala.

"Amara?" tanya Rayyan bingung.

"Amara Baskara, kenal?"

"Oh, Amara dari IPA 3. Kenal, kenapa?" Ala menatap Rayyan sebentar lalu beralih menatap makanannya.

"Mau jadi saudara tiri." Suara Ala tiba-tiba mengecil, Rayyan sampai nyaris tak mendengar apa yang Ala bicarakan.

"Ibu kamu nikah lagi?" Tanya Rayyan hati-hati,

Ala mengangguk sedih, Ala hanya takut Ia tak diperhatikan oleh ibunya tapi seharusnya Ala sudah terbiasa diacuhkan oleh ibunya sendiri kan? yang Ala takutkan adalah ibunya akan mengurangi uang bulanannya, Ala merasa sedih jika itu terjadi.

"Yang sabar Ala. Semuanya ada cobaannya masing-masing." Rayyan mengusap-usap punggung Ala agar lebih baik. Ala menatap Rayyan dengan sendu, ia sangat bersyukur dapat bertemu dengan Rayyan.

Rayyan selalu memperhatikannya, mendengarkan semua curhatan Ala tanpa mengeluh, Ala jadi merasa bersalah karna ia cerewet.

Ting!

Suara handphone Ala berbunyi, Ala mengambil handphone disakunya dan melihat siapa yang mengirim pesan.

INDARA
Ala, gue minta maaf udah marahin lo tadi. Gue nggak tau lo punya trauma maaf ya la?

Nggak-papa Dar.

Rayyan melihat kearah Ala yang sedang fokus kehandphonenya, dengan perasaan yang sedikit kesal Rayyan sedikit mengintip ponsel Ala.

"Ngapain?" tanya Rayyan tepat disamping telinga kanan Ala, Membuat Ala sedikit terkejut.

"Dara chat tadi cuma mau minta maaf Rayyan, kenapa sih?" Ala mematikan handphonenya dan menaruhnya kedalam tas sekolahnya.

Rayyan & AlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang