Hari ini hari pertama aku menjalani tantangan yang diberikan Gio, dan rasanya aku ingin pergi saja sejauh-jauhnya daripada harus memikirkan bagaimana cara agar aku bisa cepat-cepat melewati masalah ini.
Ah ya, aku sudah punya ide untuk ini. Biarkan saja aku dibilang pengemis cinta, karena sejujurnya aku memang cinta dengan nya tidak ada salahnya juga untuk mencoba. Jadi aku punya rencana untuk meminta bantuan kepada sepupuku yang memang hanya beda 1 tahun denganku, dan semoga dia bisa membantu. Aku segera membuka handphone-ku dan mulai mengetikkan beberapa kata ajakan untuk bertemu dengannya.
Bisa kita ketemu di resto mawar, tidak? Waktunya gimana kamu bisanya kapan. Sara~
Klik, dalam hitungan detik pesan pun sudah terkirim.
***
Sekarang aku disini, di resto mawar sambil menunggu Kak Adnan datang dan sesekali melirik kearah jendela di sebelahku yang memampilkan padatnya lalu lintas Ibukota ini.
"Kak," teriak ku dari tempat yang sedang kududuki sambil melambaikan tangan.
Dia pun mengangguk dari kejuhan. Aku pun berdiri sambil memeluknya sebagai sambutan karena baru bertemu lagi.
"Kamu kok beda setahun sama aku masih imut aja sih, Sar," ucapannya membuat aku tertawa kecil.
"Aku kan memang imut kak, kak Adnan aja mungkin yang stres mulu hidupnya," balasku menyindirnya.
"Kamu ini ya masih seperti dulu,
jadi ada apa kamu ingin bertemu dengan kakak?"
"Sebenarnya ...."
"Yaa?"
"Aku ingin minta tolong ke kakak, aku-" aku pun menveritakan semua masalah ku kepada Kak Adnan dan dengan senang hati dia akan membantuku keluar dari masalah ini.
"Pertama, sebaiknya kamu meng-upload foto kita. Jadi sekarang kita harus selfie dulu," ide yang bagus, batinku.
Aku mengeluarkan handphone persegi panjang ku dan mulai membuka aplikasi kamera.
"Kok kakak gak tahu pacar kamu yang ini sih?"
"Aku baru 2 tahun sama dia."
"Kamu bela-belain ngelakuin tantangan itu cuma karena dia?"
"Yaiyalah kak, aku kan tipe setia dan penyayang."
"Lagamu selangit tahu gak sar."
"By the way, makasih banyak ya kak atas bantuan kakak, semoga ini bisa berhasil."
"Iya, aamiin."
"Yaudah kakak mau balik dulu ke kantor ya, masih ada yang harus kakak urus. Kamu hati-hati ngendarain mobilnya."
"Siap, kapten."
***
Sampai rumah aku langsung membasuh badanku yang sudah sangat lengket karena kegiatan ku hari ini.
Setelah selesai mandi, aku pun merebahkan diri di kasur kesayangan ku. Sambil tiduran aku mengecek handphone ku dan melihat banyak notifikasi path ku yang kebanyakan mengomentari foto ku yang tadi siang ku upload. Aku pun tersenyum miris saat tidak melihat satu pun notifikasi yang tertera namanya dihandphone ku, 'mungkin aku harus lebih sabar menghadapi ini' batinku.
a.n padahal ada yang read tapi gak nge-vote bingung gue deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare
Short Story[12/12 END] Aku tidak tahu bahwa aku akan mendapat berbagai masalah secara bersamaan yang menyangkut dengan tantangan. Aku juga tidak menyangka bahwa orang yang selama ini aku anggap tempat ku mencurahkan segala isi hatiku akan menjadi seorang penan...