Dare 1

1.1K 73 1
                                    

Selamat baca chapter 1 nya, guys

Hari ini aku ada janji untuk bertemu dengan Gio di cafe B&B. Aku bergegas membereskan buku-buku karena memang dosen kelasku sudah pergi entah kemana, aku pun keluar dari kampus dan langsung mencari angkutan umum.

Setelah sampai di cafe B&B, aku pun langsung menemukan seseorang lelaki yang sedang duduk dimeja paling pojok dekat jendela sehingga bisa melihat keadaan diluar, aku pun menghampirinya.

"Udah lama ya nunggu aku?" dia yang sedari tadi fokus melihat jendela kini menatapku sambil tersenyum.

"Enggak ko, aku baru datang 10 menit yang lalu," melihat dia yang tersenyum membuatku ikut tersenyum bahkan dalam hati aku berteriak mengapa lelaki didepan ku ini sangat tampan.

"Kamu mau pesan apa, Sar?"

"Hemm, aku samain kaya kamu deh," aku pun menyerahkan buku menu kehadapan Gio.

"Yaudah, 2 french fries sama 2 greenlatte juga," ujarnya pada pelayan.

"Baik, harap menunggu terimakasih telah memesan makanan kami," kata-kata yang selalu pelayan cafe ini ucapkan.

Aku dan dia pun tersenyum.

"Kamu ada apa ngajak aku ketemuan disini? Tumben, emang lagi ga sibuk skripsi?"

"Aku lagi gak ada bimbingan, terus aku kangen aja sama pacar super sibuk ku ini," dia pun mengacak rambutku.

"Iiih, berantakan tau, lagian kamu juga yang sibuk ko malah aku yang sisanksi?" Tanyaku bingung.

"Kamu ini bahasnya, lebay tau," ujarnya yang membuat ku cemberut.

"Udah jangan cemberut, nanti cantiknya ilang. Tuh pesenan kita udah datang," lanjutnya sambil menunjuk pelayan yang membawakan pesanan kami.

Setelah makan aku pun teringat akan pertanyaan yang belum dijawab oleh lelaki didepan ku ini.

"Jadi, ada perlu apa kita ketemuan disini?" Tanyaku lagi-lagi menanyakan soal itu.

"Tenang dulu dong, kita baru aja kelar makan. Masa langsung diinterogasi gini," ujarnya diakhiri kekehan.

"Aku gak mau nuang-buang waktu ya, Gi."

"Oke oke, jadi tujuan aku ngajak kamu ketemuan adalah-"

"Gioo," aku pun mulai kesal melihat tingkah nya yang selalu bercanda disaat tidak tepat begini.

"Gini ya sayang karena kamu sudah pasti sayang sama aku, kamu ingin tahu gak apa aku  sayang sama kamu? Ucapan nya membuat aku pusing karena semakin tidak jelas.

"Kamu ya kalo ngomong yang jelas dong, Gi."

"Aku pengen ngasih kamu tantangan, Sar."

"Tantangan? Memang tantangan seperti apa yang mau kamu kasih ke aku?"

"Bikin aku cemburu dengan sikap kamu, dan bikin aku sadar kalo aku selalu mengenang tentang aku dan kamu, bukan orang lain."

"Apa??" Aku pun kaget setelah mendengar tantangan yang ia berikan.

"Maksud kamu apa Gi, jadi selama ini kamu menganggap aku apa?"

"Aku menganggap kamu pacar akau tapi aku gak tahu soal perasaan asliku ke kamu, jadi tolong penuhin keinginan aku ini supaya hubungan kita tetap ada," ucapan nya kali ini benar-benar membuat jantungku berhenti berdetak.

Aku menarik nafas dalam dan mengeluarkannya. Jika ini yang dia mau aku akan melakukannya, demi dia. Setelah beberapa menit kami berdiam diri dengan pikiran masing-masing, aku mulai membuka mulut.

"Aku akan lakukan tantangan mu itu, jika itu yang kamu mau. Tapi tolong, beri aku jangka waktu agar ini semua cepat selesai, dan aku akan menerima apapun keputusan mu selanjutnya bila memang aku tak pernah membuat mu jatuh cinta."

"Sebulan, ya sebulan adalah waktu yang kita butuhkan untuk break dulu."

"Baik, aku pulang duluan," ujar ku saabil mengambil tas dan bergegas pergi.

Rasanya aku ingin menangis dan berteriak sekeras-keras nya, karena hingga detik ini dia yang selalu ada untukku, tidak berniat sama sekali untuk menarik kata-kataya tadi.

***
a.n yang baca tolong divote dan comment, gue butuh apresiasi kalian.

DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang