Awal

4.9K 216 36
                                    

♠️KEKASIH GELAP ♠️
     ===Jilid 1===

"Ngeh .... "

Suara itu terus terdengar, semakin menderu seolah musik yang mengiringi Keduanya. Seperti desahan yang dihiasi keindahan namun peluhnya terkalahkan oleh kebisuan sang napas yang tak henti terengah.

Sunyi ... hanya deru napas yang mulai lemah karena lelah juga remangnya ruangan yang sedari tadi terasa panas, meski larut kian pekat oleh dinginnya angin malam. Sudah kesekian kalinya mereka ulang, sungguh sangat terbius suasana.

Sementara di tempat lainnya, seorang wanita tengah gelisah karena tidak bisa terlelap dan menghabiskan malam yang pekat ini. Dia sendiri dalam kegalauan sembari memeluk erat gadis kecil yang terbaring di sampingnya.

♠️♠️♠️

Purnama sudah berganti rupanya, cahaya sudah menembus sela dinding kamar di salah satu hotel. Wanita itu membuka gorden perlahan, seseorang yang masih terlelap tiba tiba terjaga karena silauan sinar pagi itu. Ia menghalangi pandangannya dengan sebelah tangannya. Wanita tadi mendekati dan menyenderkan tubuhnya di atas pangkuan lelaki tersebut. Mereka sedang dimabuk asmara, benar benar mabuk asmara. Pengalaman tak terduga yang tak sengaja terlewati begitu cepat.

"Pagi .... " sapanya seraya mengecup kening lelaki itu.

"Pagi .... " balasnya dengan mengecup balik bibir si perempuan cepat.

Dua insan yang tengah melempar senyum dan menatap binar. Ada sesuatu yang berbicara, tatapan mereka seolah memberikan kode pun ungkapan yang tidak bisa diutarakan.

Reiyn Aldebaran sedang bersama kekasih gelapnya,   Laura Andini.

♠️♠️♠️

"Bunda ... Bunda!" teriak anak kecil memanggil.

"Iya tunggu sayang, sebentar lagi!" sahutnya keras. Ia tengah memakai gincu merah di bibir. Cukup mempesona dengan setelah cardigan yang baru saja ia kenakan.

Gadis kecil yang menunggunya di bawah seolah tidak sabar ingin segera berangkat. Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan mendengus kesal.

"Bunda .... " teriaknya lagi.

"Iya, Reyna. Ini bunda udah siap sayang, ayok berangkat!" ucapnya yang menghampiri sang putri.

"Bunda lama banget sih, Reyna nanti terlambat."

"Maaf sayang, nih bunda udah siap. Gimana cantik nggak?" tanyanya dengan memberi senyuman.

"Cantik dong, bunda aku cantik banget." jawab anak itu polos.

"Yuk kita berangkat!"

Mereka menuju mobil, supir sudah menunggu dan membukakan pintu mobil untuk keduanya. Gadis kecil itu heran.

"Kok sama supir bunda, Yanda mana?" tanyanya kesal.

"Sayang, Yanda kan belum pulang, nanti sore baru pulang. Yanda sedang sibuk syuting."

"Yanda syuting terus, nggak pernah anterin aku lagi sekarang."

"Sabar ya, besok Yanda ada di rumah dan pasti anterin kamu sekolah. okey!"

Gadis itu mengangguk. Ia akhirnya menarik napas panjang dan menuruti sang bunda.

Keduanya menuju sekolah, sekolah internasional yang berada tidak jauh dari kompleks rumah mereka. Setiap hari Keduanya bersama, tentu saja karena mereka sepasang ibu dan anak. Elsa Lestari juga Reyna Reiyn. Reyna bergegas masuk kelas, sedangkan bundanya menunggu di waiting room bersama para bunda lainnya. Beberapa orang menyapa dan tersenyum manis bahkan sangat manis. Elsa kadang merasa tidak enak dengan para wali murid itu. Harusnya hari ini dia tidak menunggu Reyna namun, tidak ada hal lain yang sedang dikerjakan akhirnya Elsa lebih memilih menunggui putrinya di sekolah sampai siang nanti.
Elsa duduk di sudut pojok, ia mengambil ponsel miliknya dan coba menghubungi suaminya Reiyn Aldebaran. Ia sudah menekan tombol penghubung.

KEKASIH GELAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang