♠️ Kekasih Gelap ♠️
===jilid 3==="Mas, kamu kok belum tidur?" tanya Elsa yang terkejut melihat suaminya di ruang keluarga. Aldebaran mulai memerah dan merasa takut jika percakapannya dengan Laura Andini terdengar oleh Elsa.
"I--ini, tadi ada telpon dari asistenku Sendy. Katanya besok harus standby di loksyut sayang, lokasi syuting,"jawab Aldebaran sedikit gugup. Elsa mengerut dan matanya tertuju pada tangan Al yang memegang ponsel dan menyembunyikan di belakang.
"Gitu ya." Elsa melirik ke arah jam dinding. Sudah pukul setengah satu malam dan ia menarik napas lembut karena Aldebaran belum tidur dan istirahat. Aldebaran menghampiri Elsa seraya memasang senyuman terbaiknya.
"Kita kembali tidur ya, kamu kok bangun sayang?"
"Aku barusan ke toilet Mas, lihat kamu nggak ada di kamar, aku penasaran kamu kemana, ternyata di sini."
"Maaf ya, kalau aku angkat telpon di kamar, nanti aku bangunin kamu lagi."
"Iya, ngga papa, aku cuma penasaran Mas. Kita istirahat lagi Mas," ajak Elsa yang menggandeng lengan Aldebaran menuju ruang kamar mereka. Aldebaran tersenyum tipis dan membalas genggaman Elsa.
♠️♠️♠️
Pagi menyapa, sinar mentari menyeruak ke dinding kamar yang gelap. Kilauannya membuat penghuni kamar itu cukup histeris. Semua terkejut dengan jeritannya.
"Aught .... "
Laura Andini terbangun, ia mengerjapkan kedua matanya dan merasa terusik dari mimpi indahnya semalaman.
"Ganggu aja sih, teriak pagi pagi." Laura Andini langsung beringsut dari tempat tidur dan mengoceh tanpa henti. Ia menuju suara tersebut, rupanya sang bunda yang tengah berteriak.
"Hello mom, bisa nggak sih sehari aja nggak bikin ribut di rumah ini? capek Andin dengernya tahu!" Andin membentak cukup nyaring. Ibunya justru tidak terkejut, wanita tua itu malah mendekatkan diri di hadapan putrinya sembari menelisik ke seluruh tubuh Andin. sorot mata itu mulai mengganggu Andin. Ia menciumi seluruh tubuh Andin seolah mengendus seperti sudah mencium sesuatu.
"Plis Bu, jangan kekanakan seperti ini, sampai kapan sih?"
"Dasar pelacur!"
Suara itu terdengar dan membuat Andin kaget karena kata kata yang dilontarkannya. Tega sekali, pikir Andin. Ibunya sendiri berkata seperti itu.
'Aku tidak peduli," gumam Andin dalam hati. Ia kembali meninggalkan ibunya sendiri di kamar, wanita itu justru kembali berteriak setelah itu tertawa keras-keras yang selalu membuat seisi rumah seolah terbiasa dengan tingkahnya itu.
"Non, obat nyonya sudah habis," asisten rumah tangga Andin berbicara.
"Nanti saya belikan mbok, jangan khawatir."
"Baik non."
Andin langsung kembali ke dalam kamar, ia mencoba membersihkan diri secepatnya, hari ini ia harus langsung menuju lokasi syuting dan memulai berakting lagi.
♠️♠️♠️
Terlihat semua menyantap sarapan di ruang makan. Aldebaran dan Elsa duduk bersebelahan sedangkan Reyna di hadapan mereka. Reyna terlihat murung, ia memainkan denting sendok dan garpu ke ujung sisi piring, belum mulai menyantap hidangan yang ada di piring hingga ia memulai percakapan.
"Yanda, Reyna ngga lihat Yanda pulang semalam. Kenapa Yanda nggak bangunin Reyna?"
"Yanda datangnya malam sayang, Reyna ketiduran waktu nungguin Yanda. Maaf ya, Yanda membuat putri kesayangan Yanda ini menunggu lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
KEKASIH GELAP
RomanceLaura Andini, hidupnya tidak seindah anak-anak yang lain. Harus hidup dalam keluarga yang broken home. Kerinduannya pada sosok sang ayah tidak pernah tersentuh. Menjadi sosok wanita mandiri adalah pilihannya. Tidak bergantung pada ibunya yang justr...