BAB 8 : New Classic

760 162 56
                                    

Buku cokelat yang bertali itu diraih tangah kanan Serendi. Ia mengambil bolpoinnya dan mulai mebubuhkan coretan angka-angka pada satu lembar halaman yang kosong. Sebagai mahasiswi administrasi bisnis, Serendi terbiasa menghitung semua pengeluarannya sebelum melakukan kegiatan tertentu.

 Sebagai mahasiswi administrasi bisnis, Serendi terbiasa menghitung semua pengeluarannya sebelum melakukan kegiatan tertentu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tiket masuk... lima puluh ribu. Kemungkinan main sepeda, photobooth seratus ribu. Makan..." Serendi berhenti menulis dan mengacak rambutnya, "Demi apapun! Kenapa gue nyaranin buat main di taman semahal itu sih!" erangnya.

Serendi terpaku dengan catatan yang ada didepannya. Ia baru sadar ketika ia selesai menutup telepon dan benaknya mulai menghitung semua biaya yang mungkin harus ia keluarkan besok. Ia membuka aplikasi mobile bank untuk mengecek saldo yang ada didalam tabungannya.

Serendi mendesah, "Cukup...nggak ya?" ia menatap kearah bukunya, "Gue harus bawa sekitar tiga sampai lima ratus ribu. Dalam batas aman." Serendi terdiam lagi. Larut dalam bayangan kegiatan yang mungkin sangat ia tunggu walaupun kenyataan pahit menyerang tabungannya.

Lamunannya kabur ketika ponselnya bordering kencang. Ia melihat kearah nama yang tertera pada ponselnya.

Elris Han is calling...

"Sere-"

"El!!!! Tolongin gue!" rajuk Serendi langsung ketika Elris belum selesai memanggil namanya.

"El!!!! Tolongin gue!" rajuk Serendi langsung ketika Elris belum selesai memanggil namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah," Elris tertawa kecil diujung telepon, "Ada apaan nih?"

"Besok... itu... gue..."

"Ser, jangan banyak muter-muter, ya. Langsung aja. Ada apa?"

"Gue janjian sama Adrian buat ketemuan."

Suara Elris yang tiba-tiba memekik membuat Serendi langsung menarik ponselnya jauh dari telinga.

"Serendi Pitya! Say what?!"

"Besok. Jalan. Sama. Adrian."

"Is it a date?!" tanya Elris yang langsung berteriak kesenangan, "Oh My God! You have a good, nope, an awesome dress right?"

Lost in Serendipity - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang