BAB 18: It Hurts

482 111 18
                                    

Leona tersenyum sambil melihat Serendi yang mulai membereskan piringnya sendiri walaupun para pelayan sudah mencoba memberhentikannya. Leona menaikkan tangannya dan para pelayan itu membiarkan Serendi mencuci alat masak serta piring yang baru saja ia pakai.

 Leona menaikkan tangannya dan para pelayan itu membiarkan Serendi mencuci alat masak serta piring yang baru saja ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masakan mu tadi... benar-benar enak. Membuatku kembali teringat pada sosok mendiang suami ku yang suka sekali memasak sup." Tangan Leona menyentuh bahu Serendi yang tersenyum kecil. "Kalau aku masukkan resepmu itu kedalam menu restoranku. Apakah kamu keberatan?"

Restoran? Sudah pasti. Seharusnya gue bisa nebak kalau Ona adalah salah satu pemilik restoran juga karena ia datang pada acara pembukaan Els Voir. Tamu-tamu disitu pasti orang-orang yang mempunyai hubungan dengan masakan batin Serendi. Serendi menggeleng, "Aku tidak merasa resep itu resep rahasia. Lagipula, menilai sifat ibuku, ia akan sangat senang jika masakannya terpajang pada restoranmu, Ona." Serendi mengelap tangannya dan memiringkan kepalanya, "Tapi, apa cocok dengan konsep restoran anda?"

Leona tertawa, "Restoran ku tidak berbasis pada satu tema. Minggu depan, ajak ibumu untuk menemuiku. Aku akan memberikan honor yang cukup pantas untuk resep seenak itu."

Serendi menggoyangkan kedua tanganya, menolak. "Ah, tidak perlu seperti itu. Lagipula ibu ku ada di Bandung. Jadi, kemungkinan untuk datang kesini dalam waktu yang singkat sangat kecil. Maaf."

Tangan keriput Leona meraih pipi Serendi, "Anak muda, kebaikanmu seperti ini bisa disalah gunakan oleh orang lain yang bisa dapat untung jauh dari dirimu. Aku akan tetap membuat kontrak untuk mengadopsi resep sup jamur keluargamu and it's a final decision. Oke?"

Serendi tersenyum kecil karena ia tidak tau apa yang harus ia perbuat. "Baiklah."

"Kamu tidak perlu khawatir. Aku akan menanggung semua biaya pulang-pergi untuk ibu kamu. Aku benar-benar terbantu, Serendi. Kamu tidak tau seberapa banyak apa yang kamu telah perbuat sehingga orang renta seperti aku, bisa kembali bernostalgia dengan kehidupanku yang lama dan orang yang membawaku masuk kedalam dunia itu..." Leona tersenyum, "Anda, anak muda."

Serendi tertawa dan ia meraih tangan Leona. "Aku senang bisa membuatmu senang, Ona. Percayalah."

"Kalau begitu, mari minum teh dengan..."

"SERENDIPITYA!" suara lantang datang dari koridor dan menggema keseluruh penjuru rumah. Serendi dan Leona bertukar pandang dan mereka berjalan pelan melihat kearah sumber suara itu berbunyi.

 Serendi dan Leona bertukar pandang dan mereka berjalan pelan melihat kearah sumber suara itu berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lost in Serendipity - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang