Tahun 790, pada saat itu pertumpahan darah terjadi di berbagai pelosok dunia. Mereka rela saling menghunus pedang dan menghilangkan nyawa sesama manusia demi sebuah kekuasaan, pengakuan, dan penghormatan. Kemiskinan merajalela, dan itulah yang menjadi faktor pendorong banyaknya manusia saat itu menjadi seorang kriminal. Semua manusia hidup dengan penuh kengerian.
Hingga pada suatu ketika, saat egoisme berada di puncak kesadaran manusia dan mereka semakin membabi buta, bencana besar muncul.
Gempa bumi berkekuatan besar mengguncang dunia. Daerah pesisir pantai tergulung ombak tsunami mega dahsyat dan meluluhlantakkan seluruh pemukiman dan manusia yang tinggal di dalamnya. Tanah-tanah merekah, menenggelamkan para biadab yang diperbudak kekuasaan. Tuhan benar-benar murka terhadap kelakuan para hamba saat itu.
Mereka yang selamat mencoba melarikan diri dan bertahan hidup di balik pegunungan jauh. Bencana alam itu benar-benar memusnahkan hampir seluruh populasi di dunia.
Di balik pegunungan itu, mereka kembali membangun peradaban. Populasi semakin bertambah dan sumberdaya meningkat. Mereka terus berupaya untuk maju dan menyelamatkan diri dari trauma yang mereka alami.
Butuh waktu lama sampai kumpulan manusia itu membentuk sebuah kerajaan besar. Kerajaan Zhamaras. Kehidupan berjalan dengan damai, dan manusia hidup bahagia di dalam lingkup kerajaan. Hingga seratus tahun kemudian, sebuah bencana kembali datang. Bukan dalam bentuk gempa ataupun tsunami seperti seabad silam, namun ini benar-benar suatu yang di luar nalar manusia.
Bangsa Ryomen. Suku ini dahulu amat disegani dan ditakuti oleh banyak manusia di muka bumi karena kemampuan mereka untuk bisa merubah diri menjadi monster raksasa. Populasi mereka amat sedikit dan tinggal di sebuah pulau terpencil, dulu sering dijadikan senjata oleh bangsa-bangsa besar dengan iming-iming akan melindungi mereka dari kepunahan.
Mereka duduk bersila diatas kepala monster raksasa setinggi sepuluh meter. Datang dibalik pegunungan dan menghancurkan kerajaan Zhamaras. Kala itu, monster hanya berjumlah 3 ekor, mudah saja bagi para pasukan kerajaan untuk membunuhnya. Namun tetap saja, kematian para monster tidak sebanding dengan nyawa korban yang habis di telan olehnya, juga kerusakan yang ditimbulkannya.
Para manusia suku Ryomen, mereka di tangkap dan di interogasi. Setelah memberikan ancamannya, mereka di eksekusi mati oleh algojo kerajaan.
Ancamannya adalah, kawan mereka akan berdatangan dan menghancurkan umat manusia hingga tak bersisa sedikitpun, dengan tujuan membalaskan dendam bangsanya.
Saat itulah, sekeliling kerajaan di bangun pelindung menggunakan tembok setinggi 30 meter dengan ketebalan tak kurang dari 5 meter. Tembok dibagi menjadi 3 bagian. Tembok Draken: tembok terluar, berisi masyarakat kelas bawah hingga menengah, tembok Lumpu: tembok kedua, berisi masyarakat menengah ke atas, tembok Texa, berisi elit masyarakat dan para bangsawan, juga sebagai pusat kerajaan Zhamaras.
Benar saja, setelah ketiga tembok selesai dibangun, para monster menyerang kerajaan kembali, namun tidak ada penyihir yang bertengger di atas kepalanya, juga bentuk dan ukuran yang semakin bervariasi. Beruntung ada pasukan elite seperti Pasukan Pemburu, dan Pasukan Pelindung. Mereka mempertaruhkan nyawanya demi keberlangsungan hidup seluruh umat manusia.
Monster itu disebut Fintan.
Akankah manusia berhasil menyematkan diri dari teror para Fintan? Ataukah akan tetap berada di dalam dinding dengan kedamaian palsu itu?
(Bagian satu. Dari keseluruhan. Tertanda; Raina Zaini)
KAMU SEDANG MEMBACA
ESKAPISME (Slow Update)
FantasyPada akhirnya, sejauh manapun kau berlari, sepandai apapun kau bersembunyi, atau bahkan di dunia manapun yang ingin kau masuki, kau akan menemui konflik-konflik yang mesti kau hadapi. Kematian, penghianatan, kegagalan, kebencian dan seluruh rasa sak...