"Oke, aku terima syarat dari Papah" -ucap Emil, setelah banyak pertimbangan
"Good, besok kamu ada jadwal dikampus?" -
"Ga ada" -ucap Emil
"Besok Papah akan kenal kan kamu pada staf kantor dan kamu bisa mulai kerja gantiin Papah diperusahaan" -
Emil pun mengangguk dengan wajah lesu "Yaudah aku pamit dulu Pah" -
Tak berapa lama Emil sampai di apartemen, ia membuka pintu kamar lalu duduk dipinggir ranjang
"Maaf, aku salah karena udah terbawa suasana tapi aku janji akan memperbaiki hubungan kita. Aku beneran cinta sama kamu" -batinnya
Lagi, Emil menetes air matanya ntah sudah berapa kali ia menangis dalam tiga minggu terakhir ini. Sambil memandangi wajah cantik Rissa didalam ponselnya
Lalu Emil pun mengeluarkan surat yang ditulis Rissa dari dalam jaketnya
Emil membuka surat itu dan kembali mebacanya..~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk
Emilio AlvarendraHaii..
Aku ga tau mau nulis apa... haha
Tapii.. aku mau coba nulis.
Aku ga tau dulu orang tua ku pernah ngelakuin kesalahan apa atau nggak aku mungkin yang ngelakuin kesalahan..
Dua kali aku mencintai laki-laki, dua kali pula aku patah hati..
Aku kira tadi waktu kamu kerumah, kamu bakal jujur taunya nggak.. hehee
Tapi gapapa, seenggak nyaa aku tau kamu itu orangnya seperti apa
Jujur, aku sakit hati dan kecewa sama kamu. Sakit hati karena disaat aku pengen jawab pertanyaan yang sering kamu ajuin, aku malah liat kamu sama cewek lain dan yang lebih parah aku liat adegan itu. Kecewa karena kamu ga jujur sama aku, padahal kalau kamu jujur aku bisa aja maafin kamu dan ga akan pergi kaya gini.
Bila tak menyatu..
Mengapa harus dirimu?
Dan sekarang aku telah pergi
Lenyaplah semua tentangmuHati aku sakit, sakit banget Emil. Sampai aku ga bisa netesin air mata.
Bye,
Emilio Alvarendra
Tertanda.
Clarissa Adhitama~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lagi dan lagi Emil menagis setelah membaca surat itu..
"Aku kasih kamu waktu 3 tahun, untuk nyembuhin hati kamu yang luka karena aku. Tapi setelah 3 tahun aku benar-benar akan cari kamu" -monolognya
Hari pun berganti, Emil sudah rapih dengan stelan jas. Hari ini ia akan kekantor sesuai perintah sang Papah
Emil sedang berkaca sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal..

"Berlebihan ga sih gaya gw?" -monolognya "Gak kok ga berlebihan" -ucapnya lagi sambil menggelengkan kepalanya(Dia yang nanya dia yang jawab😭)
"Semangat, Lo bisa Emil" -batinnya dan tak lama Emil pun berangkat menggunakan mobil kesayangannya
Tak sampai 40 menit, Emil kini sudah berada di depan lobi perusahaan didalam sana orang-orang sudah berjejer rapih untuk menyambut atasan mereka yang baru