Part 13

3.4K 236 25
                                    

Sebuah limousine hitam tiba di depan pekarangan kediaman Uchiha. Seorang pelayan menyambut bersama Naruto yang sudah berdiri dengan sigap sejak beberapa menit yang lalu. Ajudan kepercayaan Sasuke itu membuka pintu belakang dan meraih sebuah tangan yang menjulur keluar. Rupanya mobil mewah itu tengah membawa Sakura yang baru saja tiba dari bandara. Wanita itu tersenyum pada Naruto, dan Naruto pun menyambutnya dengan ramah dan penuh rasa hormat. Mengingat sebentar lagi wanita itu akan menjadi nyonya besarnya. Dengan balutan mini dress putih lengan panjang yang tampak elegan yang dipadukan dengan stilleto dengan warna senada, Sakura berjalan dengan anggun sambil menggenggam tas kecil di tangannya.

Naruto langsung membawa Sakura ke taman di belakang dimana Sasuke dan Kakashi sedang duduk manis menikmati hidangan yang tersaji di meja makan dan tampak melambai-lambai membuat perut Sakura keroncongan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto langsung membawa Sakura ke taman di belakang dimana Sasuke dan Kakashi sedang duduk manis menikmati hidangan yang tersaji di meja makan dan tampak melambai-lambai membuat perut Sakura keroncongan. Ia langsung menghampiri Sasuke dan mencium pipinya. Sementara Sasuke menyambutnya dengan satu kecupan mesra di bibir.

"Kau lelah? Duduklah bersamaku, kita makan siang terlebih dahulu sebelum pergi." Ucap Sasuke.

Sakura pun menurut, ia duduk di samping Sasuke setelah Naruto menarik sebuah bangku untuknya. Setelah itu Naruto pamit undur diri karena harus menjalankan tugas yang lainnya. Sekilas Sakura beradu tatapan dengan Kakashi, namun wanita itu langsung membuang tatapannya dengan acuh karena merasa tidak senang dengan sorot tatapan Kakashi terhadapnya.

"Jam berapa kita akan pergi?" Tanya Sakura pada Sasuke, suaranya sengaja dibuat lembut dan manja.

Sasuke menjawab setelah melahap sepotong daging dengan garpunya. "Aku sudah membuat janji dengan desainer ternama. Dia akan menyiapkan gaun-gaun yang menawan untuk kau pakai di pernikahan kita."

Sakura meneguk wine-nya, "Aku tidak ingin gaun yang berlebihan, cukup yang sederhana tapi cantik." Kemudian ia mulai melahap daging di piringnya.

Sasuke tersenyum tipis,"Kau akan menjadi ratuku, apa kau yakin hanya akan mengenakan gaun sederhana di acara suci kita?"

Sakura mengendikkan bahunya,"Aku tidak ingin berlebihan, aku ingin merasa nyaman memakainya. Bukan berarti gaunnya tidak bagus. Kau tau seleraku bukan?"

Sasuke pun mengangguk, kemudian meraih tangan Sakura dan mengecupnya. "Tentu, kau bisa memilih apapun keinginanmu.."

Tak lama kemudian ponsel Sasuke berdering. Pria itu meraih ponselnya di saku celana dan melihat siapa nama penelpon di layar. Pria itu mengangkat ponselnya ke udara seraya memberitahu Sakura, "Aku harus menjawab telpon ini."

Sakura pun tersenyum dan mengangguk, sebagai tanda bahwa ia tidak keberatan. Dan setelah itu Sasuke langsung berdiri dari kursinya dan berjalan menjauh untuk menjawab panggilan di ponselnya. Sementara Sakura menggenggam gelas wine sambil memutar-mutarnya membuat airnya bergejolak. Sekilas ia melirik Kakashi lalu tersenyum.

Kakashi merasa tatapan itu mengandung arti, namun ia sama sekali tak merespon. Meskipun ingin tapi ia masih berpikir berjuta kali untuk melakukannya.

"Tuan Kakashi, aku tau kau tidak menyukaiku sejak pertama kali aku datang kesini. Tapi ketahuilah, suka tidak suka aku akan tetap menikah dengan bosmu." Ucap Sakura santai namun terlihat ingin mengintimidasi.

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang