Part 5

7.2K 451 17
                                    

Sakura kini berada di dalam mobil Range Rover hitam yang sedang melaju kencang menuju bandara. Sementara Sasuke duduk tenang di samping Sakura sambil mengutak atik ponselnya.

Mereka berdua duduk manis di bangku belakang, dengan seorang supir di depan. Sementara Naruto, Kakashi, dan para ajudan Sasuke berada di mobil yang berbeda. Memberi privasi bagi bos mereka.

Sasuke menoleh dan memperhatikan Sakura yang fokus memandang keluar jendela. Wanita itu hanya melamun tanpa bicara sedikit pun sejak tadi, tangan Sasuke bergerak menyelipkan rambut panjang Sakura ke telinga.

"Bukankah kau berjanji untuk tidak menyentuhku?" Tanya Sakura sinis.

Sasuke mendengus, kemudian ia mendekatkan bibirnya ke telinga Sakura.

"Kau bisa bebas menyentuhku, sementara aku harus meminta izinmu terlebih dahulu. Kau sungguh tidak adil Sakura.."

Sakura sedikit menggeliat dan terpejam sesaat ketika bibir Sasuke menyentuh telinganya. Suara baritone yang sexy itu telah berhasil menggelitik perutnya.

"Kau yang memintaku menyentuhmu." Sahut Sakura acuh.

Dengan gerakan kasar Sasuke menarik dagu Sakura hingga wanita itu mau tidak mau kini menatapnya.

"Kau benar sayang, tapi kau tak perlu repot-repot memintaku. Karena aku akan dengan senang hati melakukannya untukmu.."

Sasuke mengecup bibir Sakura, namun wanita itu segera menghindar dengan cepat. Sakura kini kembali memalingkan wajah memandang ke jendela, mengacuhkan Sasuke yang terlihat semakin kagum dengan sikap Sakura yang selalu berusaha jual mahal padanya.

🌸🌸🌸

Mobil mereka berhenti tepat di depan pintu pesawat pribadi milik Sasuke. Namun sebelumnya terjadi sebuah drama yang membuat Sakura merajuk dan enggan turun dari mobil.

Sasuke memberi kode pada ajudannya, kemudian salah seorang ajudan Sasuke pun membuka pintu mobil dan segera mengangkat tubuh Sakura seperti karung beras.

Sakura terus berontak saat ajudan Sasuke mengangkatnya dan berjalan masuk ke dalam pesawat.

"Turunkan aku!!! Sasuke brengsek!!! Cepat turunkan aku sialan!!!"

Sakura terus mengumpat sambil berteriak, bahkan kepalanya hampir terbentur pintu pesawat akibat gerakannya yang membabi buta. Namun sang ajudan hanya diam dan tetap membawa Sakura masuk dibantu ajudan yang lainnya.

Sasuke masih berdiri di bawah bersama Kakashi dan Naruto yang menatap ke arah Sakura.

Sasuke hanya menggeleng dan menghela nafas sambil melepas kaca mata hitamnya.

Naruto pun mengendikkan bahu, "Dia memang wanita pemarah.."

"Kau benar." Sahut Sasuke.

Kakashi ikut menghela nafas. Lalu menepuk bahu Sasuke dua kali, "Jangan menyerah bos."

Ketiga pria itu pun kini naik ke dalam pesawat. Meninggalkan Italia dan bersiap terbang kembali ke Jepang.

Sasuke masuk dan melihat Sakura yang sudah duduk dalam keadaan terikat di kursi. Hal itu dilakukan karena Sakura terus berontak dan hendak menyerang para ajudan.

Sakura melirik tajam saat melihat Sasuke duduk di sampingnya, wajah wanita itu terlihat sangat tidak bersahabat.

"Kau merasa nyaman?" Tanya Sasuke.

"Suruh mereka untuk melepaskan aku!!" Bentak Sakura.

Sasuke tersenyum tipis, ia memperhatikan penampilan Sakura yang mengenakan baju setelan putih tanpa lengan. Belahan dada wanita itu terlihat jelas dan membuat ide nakal Sasuke muncul.

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang