- 9.

246 48 0
                                    

"Yujin,ga mau makan?" Tanya Doyoung sembari berusaha membangunkan Yujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yujin,ga mau makan?" Tanya Doyoung sembari berusaha membangunkan Yujin. Namun Ia tak mendapatkan respon apapun dari seorang perempuan kini telah benar-benar terlelap didepannya ini.

Doyoung membawa Yujin dan membaringkan Yujin dikasurnya. Ia menutup pintu kamar Yujin lalu turun,Ia tidak ada nyali untuk pulang ke rumah. Mengingat Bundanya sangat bahagia ketika melihat Ayahnya pulang.

'Gua ga mungkin nghancurin bahagianya Bunda' Gumam Doyoung ketika menuruni anak tangga itu dengan perlahan. Ia menaruh beberapa makanan yang tadi Ia pesan dikulkas milik Yujin.

Lelaki itu terduduk merenung memikirkan bagaimana nasibnya malam ini. Ia membuka ponselnya ketika melihat sebuah notification dari Bundanya.

______________________________________________
Bunaa
__________

|Nak..Maaf ya
|Tangan kamu udah diobatin?
|Sekarang kamu dimana?
|Mau Bunda susul?

Ga usah,Bunda|
Bunda gausah minta maaf,ini salah aku|
Tangan aku ga kenapa-kenapa kok|
Bunda kan udah lama nunggu Ayah pulang|

|Kamu dimana nak?
|Udah makan?
|Kamu pegang uang kan?

Tenang Bunda,Dobby ga kenapa-napa|
Dobby kan laki-laki,harus kuat|
Biar bisa jagain Bunda|

|Hati-hati ya,Nak..

______________________________________________

Doyoung menaruh ponselnya lalu Ia sedikit memejamkan matanya yang lelah. Sebenarnya Ia tidak tau apa alasan dari semua ini. Luka ditangannya semakin sakit ketika mengingat kembali bagaimana kejadian itu berlangsung.

'Kalau kebahagiaan Bunda hilang cuma gara-gara Ayah..Aku ga akan sungkan bunuh Ayah dengan tangan Aku sendiri."

Ia rasanya menyesal telah mengatakan sesuatu yang hanya memperkeruh suasana. Doyoung sangat tidak suka jika Wanita yang Ia sayang harus menangis didepan matanya.

"Youngg.." Panggil Yujin lirih sembari menuruni tangga dengan matanya yang sayu nampaknya Ia terbangun.

"Ngapain turun?" Tanya Doyoung ketika melihat Yujin yang kembali duduk disampingnya. "Eh,Lu nangis?kenapa?" Tanya Doyoung,lagi.

Mata Yujin terlihat sembab dengan hidung yang memerah,air matanya juga tak kunjung berhenti turun.

"Katanya ga dipukulin,tapi tangannya luka" Ucap Yujin dengan suara khas orang bangun tidur yang dibarengi dengan air matanya yang turun.

"Lu mimpi apaan?ngadi-ngadi" Balas Doyoung yang sedikit menoyor kepala Yujin.

Yujin sebenarnya sudah bangun semenjak Doyoung mengucapkan selamat ulang tahun padanya tadi. Ia juga dikirimi pesan oleh Bunda yang menceritakan semuanya.

-Friend- [DOYJIN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang