- 26. (END)

488 51 4
                                    

1 Desember 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Desember 2021.

Yujin membuka pintu kamarnya lalu berjalan pelan dengan sedikit mengendap-endap agar Papa dan Mamanya tidak terbangun.

"Oke,aman." Gumamnya pelan sembari membuka pintu utama rumah tersebut.

Ditengah malam ini Yujin berniat pergi ke suatu tempat,ia ingin mengungkapkan semuanya yang telah ia pendam ini.



"Ada yang bisa dibantu?"

"Saya ingin membuat laporan,Pak."

Ya disini ia sekarang. Kantor polisi,Yujin sudah muak berbulan-bulan dihantui oleh bayang-bayang Ayah Doyoung yang memegang harga dirinya.

"Bang ajun,Doyoung,Bunda..maaf." Ucap Yujin lirih setelah keluar kantor polisi. Bukti yang Yujin berikan membuat polisi dengan mudah menindak lanjuti kasus ini.

Bukti berupa rekaman suara yang Yujin rekam saat mendatangi ayah tempo hari lalu.

Dan juga beberapa pesan ancaman yang Yujin dapat akhir-akhir ini. Nomor itu langsung terlacak.

Dengan mata yang sembab dan wajah yang berantakan Yujin mengetuk pelan pintu rumah Bunda.

"Bunda,maaf.."

Bunda yang menerima pelukan erat setelah membuka pintu sedikit heran. Apa yang terjadi?

"Kenapa? ada apa?"

"Yujin..Yujin cuma mau harga diri Yujin ga jatuh," Celetuk Yujin lirih setelah melepaskan pelukannya.

"Yujin nglaporin ayah ke polisi.." Lanjutnya dengan nada yang semakin rendah.

Bunda berdiri kaku. Tubuhnya membeku seketika,yang dilakukan Yujin tidak salah mengingat Doyoung putra bungsunya menerima penganiyaan selama bertahun-tahun.

"Kamu ga salah,Jin. Kamu ada hak buat mempertahankan harga diri kamu."

Yujin kembali meneteskan air matanya,ia terlalu lemah ketika mendengar suara Bunda yang bergetar.



Dan..tepat 4 Desember 2021 Ayah ditangkap dikediamannya. Sebelum dilakukannya penangkapan Bunda ikut melaporkan bahwa dirinya dan anak-anaknya sering mendapatkan kekerasan dirumah.

"Young,maaf kalau gue nghancurin hari bahagia lo."

Yujin berusaha menenangkan Doyoung yang sedari tadi pagi menangis setelah mendengar kabar bahwa Ayahnya ditangkap.

Lelaki itu masih enggan membuka suara.

Yujin yang sudah tidak sanggup itu akhirnya ingin meninggalkan Doyoung dikamar untuk sementara waktu.

Bagaimana pun Doyoung membutuhkan waktu untuk sendiri,sepertinya.

"Jin."

Panggil Doyoung yang langsung memegang lengan Yujin itu. "Iya?" Sahut Yujin dengan wajah khawatirnya.

-Friend- [DOYJIN] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang