Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah satu minggu sejak mereka kembali, pagi ini kana di sibuk kan oleh kerjaan yang sudah menungu sama seperti hari-hari sebelumnya yang membuat gadis itu dapat melupakan sejenak kejadian saat malam beberapa waktu yang lalu.
"Aaaahhhh alangkah nikmat nya jika kita bisa berlibur setiap hari" ucap yejin yang membuat kana tertawa.
"Sudah, ayo selesaikan ini"-kana.
Kana masih fokus dengan kerjaannya saat yejin mendekat ke meja kana.
"Jadi diantara tuan park dan koki di penginapan mana yang kau pilih?" ucap yejin yang membuat kana langsung menoleh ke arahnya.
"Ayolah beritahu aku" rengek yejin kepada kana.
"Aku hanya berteman dengan keduanya, ayo cepat selesaikan" kana mengalihkan pembicaraan mereka.
"Baiklah baiklah" ucap yejin yang sedikit merajuk.
Ucapan yejin itu membuat kana teringat kembali bagaimana tatapan pemuda bermarga kim beberapa waktu yang lalu saat park jimin mendekatkan wajahnya kearah kana.
"Aiiiissss kenapa aku merasa bersalah sih" ucap kana dalam hati.
Sejak malam itu kana belum bertemu seokjin lagi bahkan saat mereka akan pulang pun ternyata seokjin sudah duluan kembali ke seoul.
"Kemana dia?" pikir kana.
"Apa terjadi sesuatu padanya?"
"Ah sudahlah, lebih baik aku fokus pada kerjaan ku" kana melanjutkan pekerjaannya.
"Kana, kana, hei kana" panggil yejin.
"Ya?" kana menoleh seolah tak terjadi apapun.
"Berhenti dulu, ayo makan siang. Semuanya sudah pergi" yejin berdiri di belakang kursi kana.
"Oh.... Baiklah" kana bangkit dari posisinya semula dan keduanya berjalan meninggalkan ruangan.
"Bagaimana kalau kita makan di restoran yang ada disebrang?" ajak yejin.
"Aku dengar disana makanannya enak" lanjutnya lagi.
"Baiklah, ayo kesana"-kana.
Setelah makan siang keduanya kembali lagi kekantor dan melanjutkan pekerjaannya.
Disisi lain pemuda yang kembali lebih dulu ke seoul itu juga disibukkan dengan kegiatannya.
"Ah..... Akhirnya aku bisa pulang" ucap pemuda bermarga kim itu setelah membaringkan tubuhnya di ranjang.
Pemuda itu melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul 11 malam.
"Aish" ucap pemuda itu memegang perutnya yang berbunyi.
"Apa sebaiknya aku keluar untuk membeli makanan?" pikirnya.
Pemuda itu masih berbaring di ranjang saat ponselnya berdering.
