OW - Terbongkar

132 11 2
                                    

——&——


Ya jika ia kembali mengingat kejadian-kejadian yang menimpa sebelumnya, beberapa ada yang menjadikan Sakura sebagai target. Entah hanya perasaan nya saja, atau Sakura akan menjadi target berikutnya? Mengingat semua target yang menjadi vampir liar rata-rata adalah gadis dengan paras yang cantik. Sasuke hanya menyimpulkannya saja, dan kesimpulan nya tadi tentang paras cantik itu tidak berdasar. Namun ia yakin itu adalah satu alasannya.

"Kau sudah mengantar Sakura-chan?" Tanya Naruto memecah keheningan, Sasuke mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ia masih sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tertuju pada Sakura, lamunannya tentu disadari oleh Naruto.

"Ugh... Padahal aku ingin misiku sendiri, tapi lagi-lagi bersama kau." Sungutnya kesal mengingat pertengkarannya dengan Tsunade sebelumnya, karena ia dipanggil secara tiba-tiba lalu ditipu dengan kedok akan diberikan misi sendiri asalkan bisa menyelesaikan misi satu ini. Ia pikir akan sendirian, namun nyatanya Sasuke turut menjadi partnernya. Nenek Sialan! Umpatnya dalam hati.

"Bukankah tadi kau mau ke kediaman Hyuga?" Tanya Sasuke

"Nenek tadi memanggilku ketika aku dijalan menuju kesana, dengan terpaksa aku melewatinya."

"Lalu dimana motormu?"

"Ada diparkiran."

"Naruto."

"Apa?"

"Apa kau berpikir semua ini terasa janggal?" Naruto mengerti ke arah mana pembicaraan nya, ia memasang pose berpikirnya. Yang dikatakan Sasuke memang benar, semuanya terasa janggal.

"Tapi jika iya, siapa dalangnya?"

"Tidak, bukan itu maksudku. Semua korban adalah mahasiswi----"

"Yang rata-rata sangat seksi dan populer, ya aku tahu itu. Dalangnya pasti sangat menyukai gadis muda, sepertinya pria tua." Sela Naruto membuat Sasuke mendengkus kesal, jika urusan perempuan Naruto sudah paling cepat.

"Dasar playboy."

"Tidak! Aku bukan seperti itu, sialan!" Kilahnya yang hanya dijawab deham oleh Sasuke, onyxnya merotasi malas.

"Aku akan menjaga Sakura, kau selidiki ini." Putusnya

Naruto membelalak dengan wajah cengo nya. "Sasuke! Bukannya kau juga harus ikut? Ini misi kita berdua, jika tidak aku akan dihabisi Nenek."

"Aku merasa Sakura akan menjadi target berikutnya." Gumamnya bukannya menjawab pertanyaan Naruto, pria kuning itu turut mengerutkan dahinya bingung.

Begitu sampai di parkiran, Sasuke langsung mengambil helm nya dan memasang kunci motornya pada stop kontak. Lalu memutar kunci hingga deru motor miliknya terdengar, dengan cepat ia menancap gasnya meninggalkan gedung menuju satu tujuan yang kini menjadi prioritas utamanya.

Sementara Naruto sendiri terkekeh, ia tahu ada maksud lain Sasuke pergi meninggalkannya terlebih dulu. Selain mencoba melindungi Sakura, sepertinya pria berambut emo itu ingin sekali bertemu dengan Sakura lagi. Padahal baru berpisah selama 3 jam dan pria itu sudah merindukannya, ya ampun benar-benar dibudak cinta. "Dasar dia..."

Naruto juga ikut menyalakan mesin motornya dan menancap gas menuju kediaman Hyuga yang sempat ia lewati tadi, sambil menyelidiki kasus yang diberikan oleh Tsunade padanya.

——&——

Naruto baru tiba di kediaman Hyuga tepat pukul 2 siang, ia membeli makanan dulu untuk diberikan pada pemilik rumah yang sudah ia anggap sebagai ayah. Begitu pria paruh baya itu turun, Naruto langsung berdiri tegap sambil berojigi. "Selamat malam paman Hiashi, aku membawakan dango, dorayaki, dan Teh Hijau untuk paman, Hinata dan Hanabi."

Our World (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang