Sebut Namamu 04
04. Dalam Mimpi
.
.
.
.
.
.Kenapa semua terlihat gelap? Kemana semua orang? Bukankah tadi terakhir aku sedang ngobrol sama Kak Liona? Tapi dimana aku sekarang? Semua yang aku lihat hanya ruangan gelap tanpa sedikitpun cahaya.
Aku terus berjalan tanpa arah dan berharap menemukan cahaya yang bisa menuntunku keluar dari kegelapan ini. Rasa sakit didadaku masih terasa, semakin aku memaksa berlari semakin sesak kurasa. Kuingin cepat terbebas dari belenggu ini, karna aku merasa terperangkap didalam sebuah kenangan yang sangat menyedihkan.
Seketika bayangan samar samar muncuk bagaikan layar yang penuh dengan kenangan tapi sedikit buram. Aku hanya bisa menatap dengan bingung memori yang muncul, siapa kenangan ini? Kenapa muncul diotakku?. Yang ku lihat hanya sosok perempuan yang memakai gaun putih penuh dengan darah tetapi tubuhnya sedikit samar
Kenapa bayangan ini membuatku begitu sakit? Ini berhasil membuatku terisak sampai kedua kakiku bergetar dan lemas. Seketika tubuh ini jatuh tak bisa menahan beban, entah kenapa aku merasa sesakit ini.
Cahaya tiba-tiba muncul entah dari mana tapi membuatku susah untuk membuka mata dengan benar. Seketika sebuah tangan keluar dari cahaya itu dan sontak membuatku meraih tangan itu dan manrikku keluar dari ruang gelap tadi.
Setelah berhasil keluar dari ruangan tadi, kini aku berada dipadang rumput yang indah. Padang rumput ini sangat lah luas seperti tak berujung, yang ku lihat hanya rumput-rumput yang bergoyang karna hembusan angin yang lembut. Sunggu nyaman dan sejut kurasa, dan disana ada sosok permpuan yang berdiri menatapku. Ku mendekat ke sosok perempuan itu, tapi entah kenapa aku merasa semakin aku berlari semakin sosok itu menjauh tapi dia terlihat hanya diam ditempat.
Ian: kamu siapa?
Dia hanya terdiam tanpa menjawab, tapi dia terlihat familiar untukku. Dan aku mendekat dan memastikan tebakanku apakah benar, tapi kenapa kulitnya begitu pucat. Gaun yang kenapan putih bersih dan rapih tapi entah kenapa saat kusemakin mendekat, darah mengalir membasahi bajunyanya yang putih itu membutnya berubah warna.
Kini bajunya kotor dan kusam, bahkan bercak darah banyak dibajunya. Tangannya terluka dan banyak luka-luka, kenapa aku melihat itu begitu ngilu dan membuatku merasa sakit. Aku lansung berlari memeluknya dan melepaskan semua beban dipikirkan ku, kini ku hanya menangis dipelukannya.
Entah kenapa aku merasa menyesal dan ingin sekali bersujud didepan perempuan ini. Rasa sesal ini entah datang dari mana tapi sunggu ini sangat menyiksa. Aku melepas pelukan dan menatap wajahnya yang penuh dengan luka, tapi aku masih bisa mengenali dia. Perempuan ini sosok yang membuatku merasa senang dan sedih bersamaan, yang telah membuatku khawatir.
Ian: kenapa kamu baru datang? Aku mencarimu.... Kamu baik-baik saja kan?
........
Ian: Kamu....
Seketika aku terdiam karna selama ini aku belum tau nama dia sama sekali, kita sudah sering bertemu tapi nama saja aku belum tahu. Pria macam apa aku ini, bukan kah ini dasar untuk saling kenal?.
Ian: Nama kamu siapa?
........
Ian: Sebut namamu biar aku bisa memanggilmu
.......
Ian: kenapa kamu seperti ini? Kenapa banyak luka dibadan mu?
"Kamu akan mengerti kenapa aku seperti ini, panggil namaku dan aku akan datang padamu"
Ian: bagaimana bisa aku tau?
"Ingat kembali, aku bukan orang lain untukmu. Kamu pasti tau aku, dan aku selalu mengingatmu"
Ian: kamu siapa?
"Ian, aku harap kita bisa bertemu secepatnya"
Ian: Tunggu..... Tunggu.... Nama kamu
"Kamu harus cari sendiri"
Ian: tunggu.... Tunggu
~
Ian: TUNGGGUUUUUUU
Liona: kamu baik-baik saja?
Ian: ...... (Masih kaget)
Liona: tenangkan dirimu dulu
Ian: Kak
Liona: kenapa?
Ian: aku ketemu dia barusan... Kak (nangis)
Liona: tenangkan dirimu Ian.... Ada apa sebetulnya?
Ian: aku juga belum ngerti kak, tapi.... Sepertinya aku mengenal dia... Aku kenal dia kak...
Liona: siapa?
Ian: cewek itu...
Liona: cewek? Yang mana?
Ian: cewek yang selalu datang kesini, yang sering aku beliin Es Krim
Liona: cewek yang mana? Semenjak kenal denganmu, aku belum perna liat kamu dekat sama cewek mana pun?
Ian: Itu loh kak, dia sering datang kesini... Bahkan saat kita jaga juga dia datang kok
Liona: maksud kamu?
Ian: Cewek yang pakai gaun putih... Wajahnya cantik... Kulitnya putih sedikit pucat.... Tunggu
Liona: kenapa?
Ian: cewek yang aku ceritain (mimisan)
Liona: ehh? Ian... Itu
Ian: kenapa kak?
Liona: kamu mimisan
Ian: kakkkghghgh (memuntahkan darah)
Liona: Ian.... Tussue mana, bentar ian....
Ian: .....
Liona: aku telpon Agha dulu
Ian: ......
Liona: Mas? Kamu bisa kesini sekarang? Ian ada masalah .... Cepet mas
~
[Rumah Sakit]
Agha: Dokter bagaimana keadaan teman saya?
Dokter: Sepertinya dia perna mengalami kecelakaan yang parah
Liona: pantas saja ada bekas jahitan
Dokter: mungkin dia mengalami kecelakaan yang parah sampai dia menjadi seperti ini, bahkan dia trauma
Liona: kasihan Ian
Dokter: besok Ian harus jalani Operasi
Agha: kalo gitu, kami percayakan kepada dokter.... Tolong selamatkan dia
Dokter: kami akan berusaha semaksimal mungkin... Kalo gitu permisi
Agha: terimakasih dok
Liona: Mas.... Kasihan yah Ian
Agha: sepertinya dia perna terbentur keras
Liona: aku kaget banget mas, aku khawatir Ian kenapa-kenapa
Agha: kita doakan, semoga Ian baik-baik saja dan besok operasinya lancar
Liona: Amiin
Agha: sayang pulang istirahat, biar Mas yang temani Ian disini, bentar lagi Keluarga Ian juga sampai
Liona: nggak mas, kita tunggu keluarga Ian dulu baru kita pulang sama-sama
Agha: ya udah... Mas ke Administrasi dulu urus biaya Ian
Liona: tolong yah mas
Agha: tenang aja sayang
Liona: Makasih yah mas
*******
Author: Ihhhhhhhhh
![](https://img.wattpad.com/cover/299615214-288-k480287.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebut Namamu: Saat Hujan Turun (S1)
FantasySebelum baca ini, lebih baik baca terlebih dahulu "I Thinl I'm in Love" karna ceritanya saling berhubungan. Kisah dua remaja yang dimabuk cinta dan sampai hal buruk terjadi. Kejadian yang membuat mereka terpisah, bahkan dia lupa dengan cintanya itu...