Sebut Namamu 07
07. Ketertarikan
.
.
.
.
.
.
.[Sekolah]
Ditaman sekolah yang penuh dengan bunga-bunga yang tersusun rapih, samping taman ini terdapat lapangan basket dan beberapa tempat membaca. Ian duduk ditengah-tengah susunan bunga yang indah, dia hanya duduk sendirian dengan buku-buku disampingnya.
Dia sangat fokus membaca tanpa memperhatikan sekitarnya. Bahkan orang-orang yang lewat hanya bisa memperhatian ian yang sedang fokus membaca, sebetulnya Ian cukup terkenal disekolahnya karna memiliki paras yang tampan. Hanya saja ian tidak terlalu menonjolkan diriku kepada semua siswa-siswi, karna menurutnya itu hal yang membuang waktunya untuk belajar.
Seseorang mendekat ketempat Ian sedang duduk. Sessampai ia didekat ian, ian pun belum menyadari seseorang sudah berada didekatnya. Sampai perempuan itu menegur Ian yang terus fokus ke bukunya, tapi Ian masih saja tidak menyadari itu.
Gadis: hei.... Hei? Kamu lagi ngapain?
Ian: .......
Gadis: hei? Kamu dengar aku kan?
Ian: eh?
Gadis: Halooooo...
Ian: eh? Kamu siapa?
Gadis: aku sudah beberapa menit disini tapi kamu baru sadar?
Ian: ha?
Gadis:Kamu lagi apa?
Ian: Lagi baca
Gadis: hemm.... Kamu kan yang kemarin itu?
Ian: iya
Gadis: Perkenalkan, namaku gadis dari Kelas 2B
Ian: oh? Kamu satu kelas sama Bagas?
Gadis: hem? Kamu tau Bahas?
Ian: Kami temanan
Gadis: Hemm... Aku bisa ikut belajar nggak?
Ian: hem?
Gadis: katanya kamu pintar.... Aku ingin belajar juga
Ian: bisa sih
Gadis: Ya udah, mulai besok kita ketemu disini yah
Beberapa hari mereka saling bertemu dan belajar bersama. Bahkan mereka terlihat lebih dekat dari awal kenal, mereka saling tertawa dan saling berbagi hal. Ian yang dulunya tidak bisa dekat dengan orang lain kini bisa mengontrol dirinya yang kaku, Ian juga lebih terbuka dengan perasaannya.
Ian yang dulu selalu merasa aneh berada didekat Gadis kini berubah menjadi rasa ketertarikan, Ian juga masih belum menyadari perasaannya itu. Tapi Ian selalu merasa senang jika bersama Gadis, dan dia juga selalu tersenyum saat melihat Gadis melakukan hal lucu.
Mereka semakin dekat sampai keduanya mempunya perasaan yang sama, tapi Ian sepertinya masih ragu dan takut akan perasaannya. Dia masih bingung apakah ini rasa suka atau hanya sekedar kagum dengan kecantikan Gadis. Dia juga berpikir bahwa Gadis pasti sudah memiliki pacar, karna dalam pikirannya Gadis adalah perempuan yang cantik pasti banyak yang mendekatinya.
~
[Rumah Bagas]
Bagas: Ian
Ian: hem? Apa?
Bagas: sini
Ian: kenapa?
Bagas: duduk dekat sini
Ian: hemmm? Jangan yang aneh aneh
Bagas: Eh kamu kira aku akan menyerangmu
Ian: siapa tau
Bagas: sini cepat ih
Ian: jangan meluk, paham?
Bagas: yah dah tau kan... Nggak jadi deh
Ian: dasar, aku uda tau pasti maunya di manja kan
Bagas: sini dulu
Ian: nggak ah
Bagas: Ya udah aku kesitu
Ian: He? Dasar Ya udah
Bagas: Anak pinter
Kelakuan sahabatku satu ini sangat konyol, aku diperlakukan seperti perempuan yang dia butuh saat kesepian. Selama dia tidak melakukan hal aneh aku sih tidak permasalahkan hal itu, yah menurutku wajar dan tidak berlebihan.
Ian: kenapa? Ada masalah?
Bagas: Aku lagi galau (tidur dipaha Ian)
Ian: Ha? Karna cewek?
Bagas: Iya, aku suka dengan dia
Ian: bagus lah kalo gitu, jadi aku bisa istirahat kan manjain kamu
Bagas: Ya karna itu juga, aku nggak mau waktu aku terbagi
Ian: ngomong apa sih, aku juga punya kesibukan sendiri
Bagas: Yah aku nggak mau aja, aku masih pengen main sama kamu
Ian: yah meskipun kamu punya pacar, aku masih sahabat kamu kan?
Bagas: Iya sih, tapi pasti perhatian aku akan terbagi
Ian: selama kamu baik-baik sama pacar kamu, aku sih nggak masalah
Bagas: Kamu nggak cemburu?
Ian: Dasar bayi gede
Bagas: Hahahaha becanda kok... Aku lagi galau, takut ditolak
Ian: hemm... Aku juga
Bagas: jadi beneran kamu lagi suka seseorang?
Ian: Kenapa?
Bagas: jangan
Ian: Dasar egosi
Bagas: Ih, yang temanin aku siapa?
Ian: eh, kamu kan punya pacar yah sama pacar kamu aja
Bagas: hemm... Jangan ih, aku cemburu
Ian: Dasar kamu yah
Bagas: cewek yang kamu taksir, siapa?
Sebetulnya Ian belum ingin bahas ini, karna Ian belum pastikan bahwa perasaan yang punya itu rasa suka. Tapi Ian merasa Gadis itu perempuan yang baik, dan dia juga senang berada disamping Gadis.
Bagas: bagaimana yah aku bisa nembak Gadis
Ian: Eh?
Bagas: kenapa?
Ian: Siapa?
Bagas: Siapa apa?
Ian: Kamu tadi bilang mau bembak
Bagas: Ohh, aku mau nembak cewek yang aku taksir
Ian: namanya?
Bagas: Gadis, satu kelas aku
Ian: Eh? Beneran?
Bagas: kenapa kaget?
.
.
.
*******
Author: Ini cinta segi berapa sih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebut Namamu: Saat Hujan Turun (S1)
FantasySebelum baca ini, lebih baik baca terlebih dahulu "I Thinl I'm in Love" karna ceritanya saling berhubungan. Kisah dua remaja yang dimabuk cinta dan sampai hal buruk terjadi. Kejadian yang membuat mereka terpisah, bahkan dia lupa dengan cintanya itu...