11. GADIS [END]

67 15 4
                                    

Sebut Namamu 11 END

11. GADIS

.
.
.
.
.

Sudah hampir 2 bulan atau lebih, entah aku tidak terlalu menghitung hari. Yang aku pikirkan sekarang bagaimana caranya Gadis bisa kembali seperti dulu, setidaknya sadar daei koma saja sudah sangat cukup. Mengingat 3 tahun ini Gadis hanya bisa tertidur pulas, badan dan rambutnya kini tidak terlihat sehat, badan yang kurus dan rambut yang semakin menipis. 

Gadis yang aku liat sekarang masih jadi Gasis yang selama ini aku kenal, masih menjadi Wanita yang selalu membuat hatiku bahagia. Meskipun 3 tahun ini membuatku bingung dan mengalami banyak hal juga, tapi akhirnya aku dipertemukan kembali meskipun aku bertemu dengan Gadis lainnya dari alam lain, sudah cukup mengobati rasa rinduku. 

Beberapa bulan yang lalu, aku bertemu denganmu Gadis. Gadis SMA yang masih seperti awal kita bertemu, tapi kamu bertemu dengaku dengan Ian yang sudah dewasa. Saling menatap, saling bertukar pikiran, saling melempar senyum. Bahkan kamu berhasil membuatku jatuh cinta untuk kedua kalinya, hati yang sempat aku tutup terbuka lagi dengan wanita yang sama bahkan hilang ingatak tidak menghalangi takdir kita. 

"Gaids… Wanita yang sangat berharga…  aku ingin berterima kasih didepanmu"

"Bahkan aku ingin bersujud meminta maaf atas semua ini"

Bukan hanya akibat kecelakaan, tapi dengan kehilangan kenangan aku lari dari kenyataan dan tetap menjalani hidup dengan santai. Kecelakaan yang dahsyat itu sangat membuatku terpuruk, tiap mengingatnya membuat kedua kakiku melemas dan berkeringat. 

Agha: Ian

Ian: Iya kak? 

Agha: Sepertinya ada yang ingin bertemu kalian

Ian: Siapa kak? 

Agha: kakak harap jangan ada keributan yah, kasihan Gadis

Ian: maksud kakak? 

Agha: Tenang yah, kakak percaya denganmu

Ian: …. (Merasa bingung) 

(Orang itu masuk kedalam kamar perawatan Gadis) 

Agha: orang ini yang ingin bertemu denganmu dan Gadis

Ian: hem? Dia siapa kak? Kok mau bertemu dengan kami? 

Pak Anto: Nak Ian…  bapak ingin bilang… maafkan semua perbuatan Bapak

Ian: maksud bapak? 

Pak Anto: maafkan bapak nak (sambil sujud) 

Ian: Pak, tolong berdiri…  jangan seperti ini yah pak

Pak Anto: gara-gara Kelalaian Bapak, kalian seperti ini

Ian: …….

Sepertinya didalam otakku sedang berputar dan teraduk, bahkan otakku sekarang susah untuk mencerna suasana. Yang kurasakan hanya rasa ingin hilang dari dunia ini, aku harus bagaimana?. 

Pak Anto: Maafkan bapak nak… (mesih bersujud)

Ian: Pak (menetaskan air mata) berdiri yah pak

Pak Anto: Bapak sangat menyesal nak

Ian: Pak…  tokong angkat kepala bapak (sambil mengusap airmatanya) sekarang Gadis lagi tidur pak, jadi mohon duduk dan kita bicarakan ini. 

Sebut Namamu: Saat Hujan Turun (S1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang