STRICT PARENTS • 01

348 41 7
                                    

YA KALI READ DOANK VOTE NGGK😞

📖Happy Reading📖


"Melibatkan perasaan dalam pertemanan itu sama aja lo cari masalah."

_____

Tuhan...

         Gadis itu mendongak menatap langit yang kurang bersahabat hari ini. Hitam dan gelap. Bagaimana bisa dia merangkai kata yang indah jika langit tidak mendukungnya. Ia menutup kembali aplikasi orange di ponselnya. Sedari tadi dia hanya mengetik lalu menghapus, mengetiknya lagi dan menghapusnya lagi, alhasil dia mengurung diri untuk mengetik apapun disana. Gadis itu terus mengutuk dirinya yang sering kali kehilangan ide setiap kali ingin melanjutkan ceritanya di wattpad. Sedangkan nanti saat tidak berniat melanjutkannya, ide-ide itu selalu muncul dengan sendirinya dan berjalan dengan begitu mulus di otaknya. Akhirnya ia beranjak dari tempat duduknya setelah mendengar suara nyaring bel sekolah.

🕊️

        "Olin?!" panggil salah satu murid laki-laki yang duduk di bangku sebelahnya.

       "Hm?" Jawabnya singkat seraya menoleh ke sumber suara.

        "Nama lo benar Olin kan?"

        "Eh sangkar burung, namanya Violin. Yang lengkap donk kalo nyebut nama orang, ya nggak Vi?!" Sahut yang di sebelahnya lagi.

Gadis yang di sebut Violin itu hanya mengangguk sebagai tanda setuju dengan perkataan lelaki itu. Dia kembali fokus dengan buku pelajaran yang ada dihadapannya.

Ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas di SMAN Garuda Bakti kemarin. Dan saat ini mereka kembali masuk sekolah dengan menduduki bangku kelas sebelas IPS 2.

       "Anj. Percaya diri emang bagus ya, tapi sadar diri lebih baik bangsat." Lelaki yang di sebelahnya itu terus mengoceh sambil sesekali saling menarik rambut. Benar-benar seperti anak kecil. Melihat tingkah teman kelasnya, Violin hanya bisa tersenyum geli. Untung saja hari ini hanya perkenalan, jadi tidak ada pelajaran yang berlangsung lama.

Driiinngg...

Bel berbunyi menandakan waktu pulang sudah tiba. Lorong kelas sudah dipenuhi siswa-siswa yang berhamburan keluar kelas. Violin berjalan menuju ATM sekolah yang berada disebelah parkiran. Bukan untuk mengambil uang, melainkan untuk berteduh menunggu mas gojeknya tiba.

       "Oliinn..." Panggil seseorang yang berlari menghampirinya.

       "Qiara, kenapa?"

       "Gak papa, mau ikut nunggu gojek aja disini." Jawabnya setelah berada tepat disamping Violin. Mereka duduk di bangku besi yang tersedia di depan ATM.

       "Gak di jemput?" Tanya Violin.

       "Nggak. Abang gue udah mulai sibuk sama kerjaannya, jadi nggak ada yang jemput deh." Jelasnya. Violin hanya mengangguk dengan ber-oh ria. Setelahnya mereka hanya berdiam diri sambil menunggu.

        "Eh punya gue dah nyampe tuh, gue duluan ya." Gadis yang bernama Qiara itu pun bangkit dari duduknya menuju gojek yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah. Beberapa detik kemudian, gojek pesanan Violin pun tiba. Jadinya mereka pergi bersamaan dari tempat ATM itu.

STRICT PARENTS [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang