Ana sedang menonton film "Layangan Putus" dalam kelas.
Aris : Aku kerja buat kamu, buat Raya!
Kinan : Ok fine, kamu kerja buat aku sama Raya, Fine! Thank You! Tapi yakin cuma buat aku sama Raya, yakin?
Kinan: Terus ini apa? Lydia Danira itu siapa, Mas? Namanya ada di mana-mana lho di sini. Kamu sampai transfer berkali-kali ke dia. Pakai rekening yang aku sendiri gak tau lho kamu punya, Mas.
Kinan: Ooo gak cuma itu. Kamu beliin dia penthouse seharga 5 M. It's a f**king penthouse (sambil menghempaskan bukti mutasi rekening).
Kinan: Terus, kamu bawa dia ke Cappadocia, It's My dream, Mas. Not her! My dream, Mas!
Aris : Wah kamu sudah gila sih.
Kinan : No no no kamu yang udah gila. Aku yang gila? Kamu yang udah gila, Mas! Kamu tau, pergi ke Cappadocia itu impian aku mas!
Aris : You're too much!
Kinan : No, You're too much!
Aris : Kamu dah gila sih, ngaco sih.
Kinan : No, Kamu yang udah gila!
Aris :Ngecek-ngecek gini, ngapain!
Kinan : Denger! Do You love Her?
Aris :I don't know what you're talking about.
Kinan : (sambil menarik bagian leher baju Aris) Do you love her?
Aris : I said I don't know!
Kinan : No, No, Dengerin aku dulu!
***
"Keren, Sih filmnya," ucap Ana kagum."
Ada dan Adit datang bersamaan menghampiri Ana. Tapi sebelum itu, langkah mereka terhenti setelah melihat tingkah laku Ana yang hampir tidak waras.
"It's My dream, Mas. Nor Herrrr." Ana sambil memperagakan peran Kinan di Film Layangan putus.
"Adit, Ana punya penyakit baru, Yah?" tanya Revan.
"Sepertinya kita harus membawanya ke Dokter hari ini," kata Adit sambil tertawa pelan.
Ana masih keasikan dengan dunianya. "Lidya Danira itu siapa, Mas?" pintanya, "Namanya sampai ada di mana-mana, Loh."
"Kayaknya itu nama tetanggaku, Deh," sergah Revan sampai tertawa terbahak-bahak.
"Sejak kapan kalian di...?"
"Sejak dramamu dimulai Ana Kang Sinis," lirih Adit.
"Sudahlah! Lupakan kejadian tadi!"
"Hahahahaha," mereka tertawa bersama.
***
Keheningan beberapa saat terpecah dengan pertanyaan Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGKAH
Novela JuvenilBukan tanpa sebab, masa remaja adalah masa peralihan. Mungkin, dahulu kita masih mencari air mengalir untuk membasuh tubuh ataukah saling kejar mengejar dengan angin. Masa kecil adalah masa tentang menerbangkan layangan. Tapi, masa remaja adalah mas...