Hoseok pamit kembali ke kantor setelah makan siang dan bertemu taehyung tadi, hoseok merasa bahagia entah kenapa dia terus tersenyum entah di mobil kantor atau di toilet.
"Hentikan senyummu itu jung! Kau tersenyum memikirkan apa sih?!" Tanya yoongi yang kesal.
Hoseok melirik bosnya mengerutkan alis memang senyuman juga di larang ya di sini, wah jika benar ini tak adil untuknya kenapa juga yoongi tak pernah tersenyum.
"Bapak, melarang saya senyum nih? Terus berubah dingin kaya bapak gitu?" Tanya hoseok menatap yoongi.
"Jika iya mau apa kau?" Yoongi melirik hoseok.
"Oh kalau begitu, saya keluar saja mau senyum di luar." Hoseok berdiri hendak keluar ruangan.
"Hentikan langkahmu, atau ku lakukan seperti tadi pagi." Yoongi menatap punggung sempit hoseok.
Hoseok berbalik dan menatap tajam yoongi.
"Bapak ini kenapa sih?! Sebenarnya saya ini kekasih bapak atau memang hanya seorang sekretaris? Kok perlakuannya ngeselin ya, saya capek tau di larang ini itu!" Hoseok mulai berani melawan.
Yoongi berdiri dan menghampiri hoseok menatap mata indah itu dengan menelisik masuk ke dalam, entah apa yang ada di pikiran yoongi dia menarik pinggang hoseok.
"Kau tau, aku begitu cemburu melihatmu tersenyum padanya. Senyum mu hanya untuk ku jung, aku tak mau orang lain melihat senyum cantik mu itu." Ucap yoongi menatap dalam mata hoseok.
Hoseok menelan ludahnya kasar tidak biasanya yoongi mengatakan aku kamu, ini momen yang sangat langka sekali karena dalam kondisi marah pun. Yoongi tak pernah mengatakan aku kamu begitu terasa aneh di telinga hoseok.
"Ta...tapi kan pak, saya ini manusia Dan masa pas di sapa orang saya malah diem aja. Hoseok itu bukan min yoongi." Hoseok menatap yoongi takut.
"Hahh... Ya ya terserah kau saja, sudah cepat lanjutkan pekerjaanmu." Yoongi menyerah dia melepaskan pelukan hoseok.
Dan kembali duduk di kursinya merasa memang berlebihan, tapi sungguh yoongi tak suka dengan orang yang begitu akrab pada hoseok.
Hoseok kembali duduk seketika dia tak berani menatap atasannya, telinga hoseok memerah karena ucapan yoongi tadi ternyata bosnya cemburu toh.
"Eum, maaf yoon aku tak bermaksud membuat mu cemburu." Gumam hoseok.
Yoongi pura-pura tak mendengar dia sibuk dengan semua kertas ini, begitu banyak sekali laporan yang harus yoongi selesaikan.
*
*
*Sore hari
Hari kembali sore yoongi sepertinya akan pulang malam, hoseok membantu pekerjaan yoongi agar meringankan katanya.
Hoseok yang lelah istirahat sebentar meminum ice Americano nya, dengan sekali hisap minuman yang tinggal setengah itu kini habis.
"Pekerjaan ini melelahkan." Lirih hoseok.
Dia menjatuhkan kepalanya di atas meja mengarah ke pintu ruangan, memejamkan matanya sebentar mungkin tidur 5 menit bisa menghilangkan lelahnya.
Yoongi melirik ke arah hoseok menutup laptop dan segala pekerjaannya, dia menghampiri hoseok jongkok di bawah hoseok dan menatap wajah cantik itu.
"Aku hanya takut kau di ambil orang, jadi tak salahkan seorang kekasih bertingkah posesif pada pasangannya. Dalam tidur pun kau tetap cantik hoseok, aku mencintaimu." Yoongi ingin mengecup pipi hoseok.
Tapi kekasihnya itu membuka mata dan kaget ada wajah yoongi di hadapannya, mata mereka bertemu hoseok segera mengumpulkan nyawanya hingga pipinya memerah. Wah jantungnya kacau dia berdebar dengan kencang semoga saja yoongi gak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sekretaris jung{END}
Short Storyhoseok yang harus mengabdi pada bos nya selama 3 tahun ini, penuh tekanan karena bosnya yang begitu menyebalkan dan suka memerintah. "hoseok, belikan saya kopi americano." "kan bapak bisa pergi sendiri membelinya." "saya maunya kamu yang beliin."