chapter 23 sedih

449 61 12
                                    

Seoul, korea selatan

Taehyung sudah sampai di ibu kota yaitu seoul, tanpa mengabari siapapun dia langsung terbang ke seoul. Sejujurnya dia tak mau jauh dengan hoseok tapi mau bagaimana lagi, taehyung pergi demi menyelamatkan hoseok dan yoongi.

Menyeret koper menuju ke apartemen yang selama ini dia tinggalkan, karena di gwangju dia tinggal cukup lama.

Taehyung sibuk kembali dengan pekerjaannya, banyak yang harus dia urus kini taehyung benar-benar tanpa hoseok. Membuat dirinya kembali mengingat kenangan bersama sahabat tercintanya itu.

"Hah hyung, kenapa sih otak ku selalu tertuju padamu. Ini baru satu hari aku pergi dari gwangju loh." Keluh taehyung lelah.

Taehyung menopang dagunya berpikir sejenak dan mencoba untuk fokus, hingga ponselnya bergetar hebat di dalam saku taehyung.

Saat melihat nama di layar ponsel itu taehyung kaget, kenapa hoseok menelpon? Apakah hoseok tau jika taehyung pergi?

"Halo hyung, ada apa?"

"Halo taehyung, aku mau ke rumah mu tapi tak ada siapapun di sini. Apa kau sudah pergi ke kantor?" Hoseok memang berada di depan rumah taehyung.

"Apa? Ah iya aku berada di kantor, oh hyung sejujurnya aku kembali ke seoul."

"Seoul?! Kenapa tak memberitahu ku! Kejam sekali kau meninggalkan diriku!" Ada nada kesal di sana.

"Maafkan aku, aku mendadak ada urusan mungkin sesekali aku akan ke gwangju. Berbahagialah oke dan pulang lah dengan selamat, sudah dulu ya hyung aku sangat sibuk."

Taehyung langsung menutup telpon itu dengan terpaksa dia menghela nafas menyesal, apakah hoseok marah padanya? Ah biarkan saja ini kan untuk kebaikan hoseok juga.

Sedangkan di gwangju hoseok menatap sendu rumah taehyung, dia berjalan memasuki mobil dan membawa kembali kotak bekal tadi. Karena kelebihan memasak sarapan hoseok berencana memberikannya pada taehyung, tapi sayangnya taehyung pergi tanpa pamit pada hoseok.

Hoseok merasa tak di anggap sahabat lagi apakah hoseok mempunyai kesalahan? Dia mendesah pasrah dan segera pergi untuk pulang.

Dia pulang dengan wajah sendu melangkah masuk ke dalam rumah, terus saja menghela nafas yoongi yang saat ini sibuk di kantor. Sedangkan hoseok sibuk dengan novelnya tapi sesekali dia juga keluar, untuk sekedar mencari referensi agar novelnya berjalan dengan baik.

"Hahh.. sekarang aku kesepian." Desah hoseok sedih.

Hoseok yangs edang termenung mendengar ponselnya berdering, melihat nama suaminya di sana membuat senyum hoseok berkembang.

"Halo sayang."

"Halo, yoon. Ugh untung saja kau menelpon aku merindukanmu. Kau harus tau taehyung kembali ke seoul! Huh, aku kesal padanya karena tak memberitahu ku!"

"Kkkk. Aku sedang membayangkan bibirmu yang maju dan gemas itu."

"Ya! Bukannya menghibur ku huh! Tapi sungguh aku sedih yoon bolehkah aku ke kantor mu?"

"Oh boleh sayang, datanglah kemari bawakan aku juga bekal makan siang. Nanti kita makan sama-sama akan ku hibur kau secara langsung!"

"Kau memang suami terbaik ku! Baiklah tunggu oke!"

Hoseok mematikan telponnya melihat jam sudah pukul 10 menjelang siang, hoseok kembali bangkit dan membuka kulkas melihat bahan-bahan ala yang harus di masak. Kita akan membuat semur iga pedas!

Istri yoongi yang cantik dan manis itu kini sibuk dengan peralatan dapurnya, memasak dengan detail dan teliti agar sang suami tak kecewa dengan masakan hoseok. Meski masakan hoseok selalu enak tapi hoseok harus tetap, belajar lebih keras lagi untuk memasak agar sang suami betah di rumah hoho.

sekretaris jung{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang