Yoongi terbangun di pagi yang teduh ini bahkan matahari saja tak muncul, sepertinya akan ada hujan turun dia melirik jam di ponselnya.
Ternyata baru pukul 6 pagi yoongi tak langsung mandi dia sedang melamun, dan menghela nafas begitu berat harus bagaimana lagi agar hoseok mau menerimanya.
Oh dia sampai lupa jadwal apa saja hari ini, lebih baik dia hubungi hoseok dan segera kemari.
Yoongi mengambil ponselnya mencoba menghubungi hoseok, tapi tumben sekali anak itu tak mengangkat telpon yoongi. Apa dia masih tidur? Haruskah yoongi yang ke apartemen hoseok?
"Kemana anak itu, tumben sekali." Yoongi jadi cemas.
Dia malah pergi mandi dan segera memakai baju, yoongi khawatir jika hoseok kenapa-napa jadi dia akan pergi ke apartemen sekretarisnya itu.
Selesai dengan merapihkan diri yoongi pergi membawa mobilnya, melaju dengan cepat di pagi yang teduh dan dingin ini.
Butuh waktu 45 menit untuk sampai di apartemen hoseok, semoga saja anak itu ada di apartemen nya ya yoongi berharap begitu.
Tak lama setelah sampai di depan yoongi mengetuk pintu itu, tapi tak ada sahutan atau yang membuka pintu dimana hoseok?
Yoongi kembali mencoba menelpon hoseok dan akhirnya tersambung.
"Halo, pak."
"Kau dimana? Saya di depan apartemen mu."
"Eh astaga, anu itu... Kita bertemu di kantor ya, soalnya saya sudah di depan kantor maaf pak."
"Oh baiklah."
Yoongi mematikan telpon nya berpikir sebentar, sebenarnya ada apa sih dengan sekretarisnya ini aneh sekali tidak biasanya.
Dia dengan cepat melangkah menuju mobil dan menyetir ke arah kantor, yoongi tak sabar bertemu hoseok karena banyak pertanyaan yang harus dia tanya.
*
*
*Di kantor
Hoseok memang sudah berada di ruangan nya dia sedang duduk sambil berpikir, bagaimana ya cara menjelaskannya. tapi nanti bosnya akan marah jika dia tau kalau hoseok menginap di apartemen taehyung.
Yoongi melangkah dengan lebar dan membuka ruangannya menemukan sekretarisnya sedang melamun, dia menghampiri hoseok dan menggebrak meja dengan tangan mengepal.
"Kemana kau tadi?" Rahang yoongi mengeras mencoba menahan amarah.
Jelas sekali hoseok menatap yoongi yang marah dengan mata yang berapi-api, mengerikan sekali mungkin hoseok harus berbohong.
"Saya eum... Anu pak, itu aduh sayang pergi ke hotel!" Hoseok tak berani menatap mata yoongi.
"Hotel?" Yoongi menatap hoseok bingung.
"I-iya, semalam saya bertemu dengan teman, jadi karena malas pulang saya bermalam di hotel. Tentunya tidak dengan dia! Saya tidur sendiri kok." Hoseok gugup setengah mati.
"Teman siapa? Setau saya kau hanya punya dua teman." Yoongi terus bertanya membuat hoseok pusing.
"Ah itu teman kuliah saya hehe, kita bertemu karena ada suatu pekerjaan ya gitu deh pak. Udah sarapan belum? Mau saya belikan sarapan?" Ucap hoseok mengalihkan pembicaraan.
"Oh belikan saya roti bakar, sekarang ya jung." Jawabnya penuh penekanan.
Hoseok berdiri membungkuk sopan dan pergi ke kantin, yoongi merasa ada yang salah di sini dia harus mencari tau. Terserah mau di anggap berlebihan ingat ibunya hoseok menitipkan hoseok padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sekretaris jung{END}
Historia Cortahoseok yang harus mengabdi pada bos nya selama 3 tahun ini, penuh tekanan karena bosnya yang begitu menyebalkan dan suka memerintah. "hoseok, belikan saya kopi americano." "kan bapak bisa pergi sendiri membelinya." "saya maunya kamu yang beliin."