Dua puluh satu | 📖

2 1 0
                                    

>> R E N G K U H T A K P E N G K U H <<

Malam apa bisa kita bercerita perihal hati yang terluka? Kobarannya begitu menyala ingin didengarkan nan dipahami; malam apa kisah sebelumnya akan terulang kembali? Sungguh, jika memang iya aku lelah dengan kisah yang terus berakhir menggerogoti hati. -Aku lelah dengan kisah yang berputar tanpa jeda dan kisah tanpa canda tawa bahagia didalamnya.

Meangapa? Mengapa harus selalu aku yang memahami? Usiaku tak lagi memuda, diusiaku yang sekarang jiwa ragaku hanya membutuhkan sosok manusia yang bisa saling memberi timbal balik dari hati ke hati; -Jika putaran kisahnya terus bergulir seperti lalu-lalu aku katakan "Aku menyerah, dan aku menurut saja apapun kejadian dan keadaan kedepannya."

Tuan, ragamu ada selalu disisiku namun pada kenyataannya hatimu entah berkelaman dan singgah dihati yang mana. Tuan, jika memang niatmu menginginkan lebih beri aku bukti bukan sekedar omong kosong belaka; Aku bukanlah anak kecil yang tidak memahami gerak-gerik tingkahmu dan bicaranya hatimu. Aku mengetahui bicara kecilnya hati mungilmu meski tak terlihat akan tetapi dapat aku rasakan.

Tuan, tidakkah kamu tahu? Aku bersusah payah menyembuhkan rasa sakit yang kobaran apinya membara, permasalahan yang aku hadapi sendiri, keterpurukan, rasa trauma, ketakutan, ketidak penerimaannya orang sekitar, aku yang menyembuhkannya sendiri; -Jika dirimu datang hanya untuk menorehkan luka baru dikain putihku, Lebih baik tidak perlu!

Tuan, ragamu terpeluk erat olehku tapi hatimu? Bahkan untuk memahami diriku pun seperti kamu kesulitan? Benarkah? Aku dapat membaca karaktermu dan aku dapat merasakan apa yang membuat gelisah. Dan, untukmu tuan; mengapa dirimu sulit untuk membuka diri. Aku ingin mendengar cerita-ceritamu begitu pun sebaliknya, tapi pada kenyataannya aku bercerita pada malam, tulisan serta pada tuhan. Bukan padamu yang ingin ku ajak hidup bersama. Apa ucapanmu kemarin hanya bualan semata. Ck! Iya jawabannya iya, aku saja yang terlalu bodoh mencintaimu hingga kedasarnya.

Jemputlah orang yang memang sepadan dan bisa lebih memahamimu, jika memang bukan denganku kebahagiaan yang dirimu dapat; Maka ku lepaskan dirimu dari rengkuhan dan genggamanku.



HAPPY READING🦋

D E T A K R A S A D A L A M A K S A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang