Lima puluh satu | 📖

1 0 0
                                    

>>SESAK<<

Malam dingin awan polos tanpa polesan..
Semilir angin ikut menyamai kalbu penuh goresan..
Sekelebat memori merasuk kebelantara jiwa..
Nyanyi hewan malam terdengar menyayat daksa..

Kaki berpijak diatas jumantara yang sama..
Buana yang luas jamanika luka..
Sesak itu masih membekas di dada..
Layu dibarengi sendu tanpa jeda..

Tolong bawa sesak amat luar biasa ini dengan gelabah..
Daksaku tak sanggup memikul..
Jiwa ini lemah bekas amarah mengepul..

Terdayuhnya saban lara setiap memandang nayanikamu..
Meronta ingin sekali berkata 'Aku rindu'..
Jeritan tersiksanya jiwa..
Tak terdengar tanpa suara..

Bunga layu dipaksa bermekar..
Meski bawa banyaknya seribu pedar..
Senjata lukisan merah meronalah andalannya..
Merintih tertatih dengan tekad tawa bahagia..

Tuan..
Dindamu merindu..
Sesak dirongga menikam kalbu..
Bersatu dengan kilasan memorimu..
Apa tuan bisa membantu..

Tolong obati luka ini dengan cara dirimu pergi..
Tanpa membawa warna-warni pelangi..
Yang awalnya berwarna terang..
Akhirnya pun akan menjadi meredup tanpa pantang..

Pergilah..
Bawa adinda pilihanmu bahagia..
Genggam tangannya dan jaga jiwanya dengan penuh cinta..
Biarkan daksaku berdiam diri dengan gamang..
Tanpamu tanpa penerang..

Bersama gelap yang tanpa gemerlap..
Bersama awan kelabu tanpa lampu..
Bersama sunyinya tanpa nyanyian membuat terlelap..
Bersama dersik menusuk pori-pori kulit tanpa ragu aku menunggu..

Hanya raga bukan jiwa..
Jiwa tidak menerima..
Raga mengiya..
Meski terpaksa..

Berbahagialah..
Aku pergi pamit..
Pun dengan goresan luka yang melilit..
Diiringi nyanyian dada yang berkata sesak..
Namun, apalah daya diri hanya bisa terisak..








Happy reading guys📚

Vote sama komennya jangan lupa.
Terus kalau boleh minta bantuin promosinya dong hhee🌻

D E T A K R A S A D A L A M A K S A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang