4.Kafka bahagia?

64 30 15
                                    

Jangan lupa vote sama komen ya guys!

Happy Reading!

Kafka berjalan ke arah rumahnya  dengan senyum yang sangat manis membuat Ibu Kafka terheran. Mengapa anaknya ini senyam-senyum sendiri, apakah anak nya itu sudah gila?

"Kaf kamu gak gila kan"celetuk Ibu Kafka membuat senyum Kafka pudar.

"Enak aja, mbuu mah"rengek Kafka. Tidak tahukah anaknya ini sedang bahagia.

"Ya kamu senyum-senyum sendiri'an gitu kan jadi ngeri mbu"balas Ibu Mutia.

"Sini deh ibu duduk dulu, Akaf mau curhat mbu"Kafka membawa ibunya ke arah sofa, lalu mereka duduk.

"Kenapa sih kamu?"tanya Bu Mutia heran.

"Aduh akaf jadi malu mbu"ujar Kafka.

"Aneh banget kamu hari ini Kaf"ucap Ibu Mutia.

"IBU AKAF PUNYA PACAR, IMUT MBU IMUT!"teriak Kafka membuat Ibunya itu menutup telinganya.

"Gausah teriak-teriak akaf"peringat Bu Mutia.

"Beneran nih anak mbu ada pacar?kok ada yang mau sama anak mbu?"ujar Ibu Mutia tak percaya.

"Mbuu ih Akaf kan ganteng, cewe mana yang gamau sama Akaf, pasti bakalan mau lah!"ujar Kafka dengan percaya dirinya.

"Heleh,"Ibu Kafka mendelik, mengapa anaknya ini mirip sekali dengan Ayahnya?

Yakan anaknya, bukan anak tetangga!

"Mbu, Akaf baru jadian lho sama cewe itu. Dia cantik mbu eh lebih ke imut sih Mbu"ujar Kafka curhat.

"Duh anak Mbu punya pacar, besok bawa ke rumah ya?"pintanya, kan lumayan dirinya mempunyai teman gadis di rumah. Ibu Mutia bosan sekali kalau melihat Kafka dan suaminya terus.

"Siap Mbu, tapi Mbu gausah bilang ke Ayah"ucap Kafka.

"Iya"

"Udah sana bersih-bersih, mandi, jangan lupa nanti magrib kamu harus ngaji lho Akaf"beritahu Ibu Mutia.Memang Kafka ini sesudah solat magrib akan mengaji di Madrasah bersama para bocil, yang di gurui oleh Ustadz.Apa Kafka tidak malu? awalnya Kafka malu tapi Bu Mutia bilang ngaji itu sampai mati jadi gak boleh berhenti-henti, itu yang selalu di ajarkan Mutia kepada anaknya.Malahan  setiap malam Jumat Bu Mutia, Kafka dan Ayah nya itu selalu mengaji bersama dan di akhiri bacaan Yasin.

Hari sudah sore memang Kafka baru pulang ke rumah tadi dia jalan-jalan dulu dengan pacar nya itu, itulah yang membuat Kafka senyam senyum tidak jelas. Jalan-jalannya hanya berkeliling kota dengan di temani motor Kafka, setelah itu mereka makan, makanan yang berada di pinggir jalan.Katanya kalau makan di Restoran biaya nya gede, harus irit, begitu kata Kafka kepada Alin waktu makan. Heleh dasar anak Pak Suhe pelit!

"Iya Mbu"ujar Kafka patuh.

Setelahnya Kafka pergi meninggalkan Ibunya yang masih duduk manis di sofa.

***

"Darimana saja Falina"suara bariton itu menghentikan Alin yang sedang berjalan menuju ke arah tangga untuk memasuki kamarnya.

KAFKA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang