9. Kecelakaan

38 14 4
                                    

Jangan lupa vote sama komen ya guys!

Happy reading!

"Entah kenapa gue sayang banget sama lo, Lin" gumam Kafka sembari melihat foto Alin yang sengaja Kafka jadikan wallpaper.

Saat ini Kafka sedang duduk santai di balkon kamarnya sambil menikmati pisang goreng buatan Bu Mutia.

"Btw. Dia lagi ngapain ya sekarang?" gumam Kafka kepada dirinya sendiri.

"Gue telpon ah."

Tanpa berlama-lama Kafka menghubungi Alin, satu kali panggilan langsung di jawab oleh sang empu.

"Halo" sapa orang di sebrang sana, suaranya begitu lucu menurut Kafka.

"Kak, halo, kok gak ada suara Kakak ya. Malah ada suara angin"

Kafka senyam-senyum sendiri, suara Alin begitu menggemaskan Kafka jadi merindukan gadis itu. Padahal tadi sore kan sudah bertemu.

Kafka sengaja hanya diam, dia hanya ingin mendengar kan Alin mengoceh saja, nanti kalau Alin sudah kesal baru Kafka akan membuka suara.

"KAKAK! IHK KAKAK KOK GAK ADA SUARA NYA? JANGAN-JANGAN KAKAK BUDEG LAGI" teriak Alin cukup kencang, membuat Kafka menjauhkan ponselnya yang tadinya berada di telinga.

"Ck, suara lo. Gak baik Lin cewek teriak-teriak begitu" peringat Kafka sok menasehati.

"Habisnya Kakak sih dari tadi Alin panggil-panggil gak nyahut. Kan kesel jadinya" di sebrang sana Alin memasang wajah cemberut.

Kafka hanya terkekeh. Kafka tebak pasti sekarang gadis itu sudah menekuk wajahnya dengan bibir mengerucut sebal, ah membayangkannya membuat Kafka menjadi gemas.

Sumpah demi apapun, Kafka ingin segera bertemu dengan Alin!

"LIN TUNGGU GUE, GUE MAU KE RUMAH LO!"

"Kak,tap--"

Tut

Tidak ingin mendengar penolakan dari Alin, cowok itu segera mematikan sambungan telepon.

Segera Kafka beranjak dari duduknya lalu mencari Hoodie warna hitam polos di dalam lemari. Setelah menemukannya Kafka segera memakai nya tak lupa sedikit menyemprotkan parfum. Kafka berjalan ka arah kaca melihat penampilan nya.

"Udah ganteng ternyata" ujarnya percaya diri. Memang penerus SANJAYA GROUP ini memiliki kepercayaan tinggi. Untung saja wajah nya sesuai dengan apa yang cowok itu katakan.

Melihat Kafka menuruni anak tangga terburu buru dan juga bajunya yang sudah rapi membuat Ibu Mutia yang sedang duduk santai menonton tv langsung berdiri, menghadang jalan anaknya itu. Ini sudah malam mau kemana anaknya itu?

"Mau kemana kamu, Kaf" ujar Bu Mutia.

"Mau ketemu Alin dong" jawab Kafka dengan semangat.

"Gak ada ya, acara keluar rumah segala" ujar Bu Mutia galak.

"Aelah Mbu. Biasanya juga ngebolehin, kok sekarang enggak?"

KAFKA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang