Lino kembali ke apartemennya dengan perasaan yang campur aduk,hatinya benar-benar merasa pedih.
Dia hanya takut Seungminnya pergi,dia hanya takut hidup sendiri.
Seungmin sudah cukup membuat hari-harinya bermakna.
Bohong jika ia tidak menginginkan lebih,bohong jika Lino tidak ingin menjalin sebuah hubungan,untuk saat ini Lino hanya menahannya saja."Kak,sudah pulang?" sapa seungmin.
Lino pun langsung menghambur ke dalam pelukan seungmin,memeluknya erat seolah-olah ia akan kehilangan Seungminnya.
"Apakah hari ini terasa berat?" tanya Seungmin.
"Biarkan sebentar saja,aku hanya ingin memelukmu sebentar." jawab Lino.
Seungmin hanya membalas pelukan Lino.
Lino merasa sedikit tenang dengan pikiran-pikiran buruknya.
"Kakak mandi dulu ya,udah aku siapain air hangat. Baju ganti juga udah aku taruh di kamar kakak." ucap Seungmin.
"Kamu perhatian banget,bikin aku susah buat lepasin kamu." bisik Lino
"Kakak ada ngomong sama aku?" tanya Seungmin merasa Lino sedang mengatakan sesuatu.
"Aku hanya mengucapkan terimakasih kamu sangat baik."
Seungminpun merona,ia merasa jantungnya berdegup sedikit lebih kencang ketika pujian-pujian itu di lontarkan untuknya.
Seungmin suka di manja,seungmin suka di puji,seungmin juga suka banyak di cintai."Aku akan hangatkan makan malam untuk kita kak."
Lino hanya mengangguk dan berjalan ke kamarnya untuk segera mandi.
Seungmin merasa sangat bersyukur karena merasa di sayangi sebanyak ini,ia merasa hidupnya sudah cukup bahagia.
Kehadiran Lino benar-benar membuatnya sedikit melupakan masa lalu yang membuatnya terluka. Masa lalu yang membuatnya takut untuk memulai hubungan,masa lalu yang membuatnya takut untuk mencintai.
Seungmin sudah nyaman dengan di cintai sebanyak ini,ia sudah merasa cukup dengan hidupnya saat ini.
Jika di beri kesempatan,Seungmin hanya ingin hidup seperti ini. Berdua bersama kak Linonya,tanpa harus merasakan sakit akan masa lalu."Kakak sudah selesai mandi?"
Lino mengangguk meniyakan."Hari ini masak apa? Sepertinya baunya sangat harum,jadi semakin lapar saja." ucap Lino.
"Aku sudah menyiapkan masakan kesukaan kakak." balas seungmin sambil mengulaskan senyum.
cr. google
"Wah kau menyiapkan sebanyak ini untuk makan malam?" takjub Lino.
Seungmin hanya terkekeh melihat ekspresi Lino yang menurutnya lucu.
"Apakah hari ini ada yang special?" tanya Lino masih tidak percaya
"Bukannya setiap hari,menjadi hari yang special?" seungmin balik bertanya.
Lino benar-benar merasa bahagia dengan apa yang ia lihat di depannya.
"Kau benar-benar membuatku sangat beruntung bisa hidup bersama denganmu Kim Suengmin." ucap Lino
"Aku juga berterimakasih kak Lino sudah dengan sabar menemaniku selama ini." balas Seungmin tulus.
"Bisakah kita mulai makan?aku sudah tidak sabar untuk mencobanya."
Dan merekapun menikmati makan malam dengan suasanan hati yang sangat baik.
"Semoga selamanya kita akan tetap seperti imi." batin Lino.