7

194 28 1
                                    

"Ada yang ingin kau ceritakan Kim Seungmin?" tanya Lino

"Emm aku bingung harus memulainya dari mana kak." ucap Seungmin.

"Katakan jika kamu sudah mau mengatakannya,aku akan menunggu hingga kau siap mengatakannya."

"Kakak terlalu baik terhadapku,aku yakin kakak pasti terluka."

"Apa sejelas itu Kim seungmin?"

"Aku hanya menebak dari wajah kakak."

"Kukira selama ini kau tidak peka."

"Apa kakak menahannya selama ini?"

"Tidak,hanya saja mencoba menerima."

Lino hanya sudah tidak tau harus bagaimana,hatinya di landa cemburu.
Bohong jika saat ini dia baik-baik saja. Ia tentu sangat tau apa yang sudah terjadi kemarin,seharusnya ia sudah tau akan seperti ini. Hyunjin tidak akan berdiam diri untuk tidak muncul di sekitar kehidupan mereka.
Lino benci dengan kenyataan ini,ia benci kehidupan yang selama ini baik-baik saja menjadi terusik dengan kehadiran seseorang di masa lalu Seungmin.
Lino benci semua itu.

"Kak Lino." ucap Seungmin lirih.

"Maaf jika perkataanku sedikit kasar,aku hanya terusik dan marah dengan diriku sendiri." balas Lino.

"Kenapa kakak harus marah?"

"Aku membenci diriku karena belum bisa masuk jadi bagian dalam dirimu."

"Kak."

"Sudah,jangan di bahas aku sudah tau."

"Maaf."

"Kamu nggak salah."

"Maaf". isak Seungmin.

"Aku egois menginginkanmu lebih,maafkan aku." ucap Lino sambil mengusak kepala Seungmin.

"Kak,jangan begini."

"Biarkan begini dulu." ucap Lino sambil memeluk Seungmin.

Hanya isakan dari keduanya yang mengisi ruangan itu.


Esoknya belum ada dari keduanya yang ingin memulai percakapan. Hanya kecanggungan yang terjadi.

"Kak,ayo sarapan dulu." ucap Seungmin sambil mengetuk kamar yang lebih tua.

"Kemarilah,ada yang ingin kukatakan." ucap Lino.

Seungminpun dengan ragu melangkahkan kakinya masuk menuju kamar yang lebih tua.

"Mendekatlah."

Seungmin hanya menurut.

"Kau tau,aku marah dengan diriku." ucap Lino membuk keheningan.

Seungmin yang mendengar perkataan yang lebih tua dengan suara bergetar hanya bisa menunduk sambil mengigit bibir bawahnya.

"Aku sudah berusaha untuk menjadi orang yang bisa kau inginkan,tapi ternyata harapanku hanya sebuah harapan."

"Kak." ucap seungmin

"Jangan di sela,biarkan aku berbicara terlebih dulu."

"Seharusnya aku bisa mengira akan seperti ini,seharusnya aku ikhlas jika suatu saat dia kembali,seharusnya aku bisa menerima semuanya karena ini sudah keputusan dan keinginanku dari awal. Tapi ternyata aku salah,aku terlalu percaya diri dengan semua yang terjadi. Aku tidak pernah mengira jika dia akan kembali." isak Lino.

"Kak,maafkan aku. Aku juga tidak tau jika semuanya akan seperti ini. Aku juga marah dengan diriku sendiri." isak Seungmin.

Seungmin benar-benar tidak tau harus bersikap bagaimana. Hatinya sama hancurnya dengan apa yang di rasakan yang lebih tua.
Ia berharap masa lalunya tidak mengusiknya,tapi semua itu di luar kendalinya.
Dia benci dengan dirinya saat ini.



















Akhirnya bisa nulis lagi setelah sekian lama stuck.

Semoga kalian masih ada yang membaca ya.

Thank you 💕
Stay healthy











Sky [ 2min/Hyunmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang