17

103 16 2
                                    

"Aku hanya punya waktu dua hari bukan?"

"Adakah yang ingin kamu lakukan?"

"Karena dua hari waktu yang sangat sebentar,bisakah kita mulai dari sini?" tanya Hyunjin.

"Di sini?" tanya Seungmin ulang dengan wajah bingungnya.

"Iya,bukannya dulu kita sering membuat cerita di rumah ini?" tanya Hyunjin balik.

"Harus di rumah ini banget ya?"

Hyunjin hanya tersenyum membalas pertanyaan Seungmin.

Seungmin hanya mengikuti langkah Hyunjin hingga berhenti di sebuah kamar yang memang seingat Aeungmin dulu sering mereka habiskan disana.


Di seberang

"Aku sungguh tidak tenang dengan pilihan Seungmin,tapi aku harus percaya dengan Seungmin. Karena selama bersama,Seungmin tidak pernah mengingkari janjinya." batin Lino sambil menatap lurus ke arah jalanan.





Di rumah Hyunjin.

"Bisa aku mulai ceritaku?" tanya Hyunjin saat keduanya sudah merebahkan tubuh sambil saling melingkarkan tangan.

Seungmin hanya mengangguk pelan.

"Kau tau,selama aku tidak sadar hanya bayanganmu yang selalu hadir di mimpiku." ucap Hyunjin memulai ceritanya.

"Benarkah?" tanya Seungmin.

"Tentu saja,selama aku koma kamu selalu menemaniku hingga aku sadar. Pertama kali aku bangun aku benar-benar mencarimu,aku seperti orang gila karena tidak bisa melihatmu di sekitarku."

"Lalu?"

"Dokter datang dan memberiku obat penenang,aku hanya bisa melihat tangisan mama saat itu."

"Kamu benar-benar menghilang saat itu." ucap Seungmin lirih.

"Setelah aku tenang,aku mulai mengikuti terapi agar bisa segera pulih. Aku benar-benar berusaha agar bisa mengejar ketinggalanku agar segera bisa menyusulmu. Tapi setelah aku bisa,dan mencarimu,kamu menghilang dan itu membuatku sangat frustasi. Sampai akhirnya aku menemukan Lino dan meyakini kamu bersamanya."

"Dunia sempit ternyata ya?"

"Awalnya aku juga tidak yakin,tapi aku terus berusaha dan tidak menyerah."

"Sampai akhirnya kamu berpura-pura berkenalan denganku?" tanya Seungmin.

"Aku tidak berpura-pura,hanya aku sangat terkejut kamu tidak bisa mengenaliku."

"Aku benar-benar bisa melupakan memori tentang kamu,sampai akhirnya kamu membuatnya mengingatkanku lagi."

"Kenapa kamu hanya melupakanku?"

"Sebenarnya bukan hanya kamu,tapi semuanya. Karena trauma yang kamu berikan,jadi aku bisa melupakan semua ingatanku. Aku juga tidak tau kenapa bisa seperti itu. Itu masa teberat yang pernah ku alami." ucap Seungmin sambil mengingat masa lalunya.

"Maafkan aku,sehingga membuat luka yang sangat dalam untukmu."

"Itu hanya masa lalu,jadi mari kita selesaikan waktu yang hilang dan mengembalikan semuanya dalam dua hari." ucap Seungmin dengan penuh percaya diri yang terlihat sangat berbeda di mata Hyunjin.

"Apa seberat itu kamu menyembunyikan lukamu?hingga kamu berpura-pura baik-baik saja?" batin Hyunjin sambil terus menatap Seungmin.

"Ada yang salah kah dari wajahku?" tanya Seungmin yang merasa terus di tatap.

"Ah nggak,aku hanya bahagia akhirnya bisa bersamamu walau hanya sebentar." balas Hyunjin dengan senyum tipisnya.

"Benarkah?"

"Aku hanya meyakinkan diriku saja agar waktu yang sangat sebentar ini bisa membuatmu nyaman."

"Lalu,kamu mau kita kemana dulu?" tanya Seungmin dengan rasa penasarannya.

"Tidak ada,kita di sini saja. Bukannya dulu kamu lebih suka di rumah menghabiskan waktu denganku?"

"Benar juga,aku hampir melupakan itu." jawab Seungmin lembut.

"Tidak bisakah kamu memberikan waktu lagi?"

"Aku rasa dua hari sudah cukup." jawab Seungmin.

"Tapi itu sangat singkat." keluh Hyunjin.

"Aku sudah menghitungnya,dua hari sudah cukup untuk kita."

Hyunjin hanya mengangguk tanda sudah mengerti.

"Sebegitukah kamu ingin melupakanku Seung? Sejahat itu ya aku di hidupmu?" batin Hyunjin.

"Tidurlah,kamu pasti sangat lelah." ucap Hyunjin lembut sambil mengusap lembut tangan Seungmin.

"Kamu juga."

"Bisakah aku tidur sambil memelukmu?" tanya Hyunjin ragu.

"Lakukan apapun yang kamu mau,dua hari aku akan menjadi milikmu." jawab Seungmin dengan senyum manisnya.

Hyunjin hanya mengangguk mengerti.

"Jangan matikan lampunya,aku agak takut kegelapan." bisik Seungmin.

Hyunjin hanya menjawabnya dengan senyuman.
Lagi,Hyunjin merasa Seungminnya sudah berubah.

Hyunjin sangat menyesal.

Seungmin tau jika Hyunjin sedang menahan tangisnya,ia pun sekuat tenaga menahannya juga.

"Aku nggak boleh terlihat lemah,aku harus terlihat bahagia. Agar Hyunjin bisa merelakanku." batin Seungmin dengan penuh keyakinan.

Sky [ 2min/Hyunmin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang