02. TOKOH YANG MELEGENDA.

612 78 24
                                    

HAI HAI....

UPDATE LAGI NIH, SIAPA YANG UDAH NUNGGUIN UPDATE NYA MUP?

YUK VOTE DAN KOMEN

SPAM KOMEN UNTUK PART SELANJUTNYA YAA TERIMAKASIH.

SELAMAT MEMBACA🧡


"Ceritanya singkat, tapi sangat melegenda."

______________________

"Disa," panggil Ayudia pelan.

Disa yang sedang memegang roti dengan mulut yang masih mengunyah potongan roti itu langsung berhenti bergerak dan menatap Ayudia yang sedang berjalan ke meja makan dengan penampilan yang sudah rapih.

"Iya Bunda?"

"Bang Nath mana? Kok Disa sarapan sendirian?" Ayudia mencari kehadiran Nathan kesana dan kesini namun tak menemukannya.

"Bang Nath udah pergi ke distro duluan sama Bang Fahri, Bun."

Ayudia memincingkan matanya "Tapi kok gak izin sama bunda dulu?"

"Aku gak tau, kaya nya buru-buru deh."

Ayudia menganggukkan kepalanya "Yasudah Disa selesaikan sarapannya setelah itu bunda antar ke sekolah, oke?"

"Oke bunda!" jawab Disa sangat antusias.

Tak terasa Disa sekarang sudah menginjak kelas 3 SMA. Waktu begitu cepat berputar, Disa sudah menjadi remaja yang cantik dan baik hati.

-o0o-

Nathan masuk kedalam distro yang sudah ia kelola bertahun-tahun lamanya. Dengan tergesa-gesa Nathan keluar dari mobil milik Fahri dan langsung masuk kedalam distro.

"Gimana bisa penjualan anjlok gini?" tanya Nathan dengan nafas tersegal-segal dan wajah yang memerah panik.

Abian yang sedang duduk langsung bangkit saat melihat kedatangan Nathan.

"Minum dulu." Abian menyodorkan botol air mineral pada Nathan.

Nathan tak menggubris botol itu "Gimana bisa anjlok Bian?"

"Tenang Nath udah gue tanganin semuanya," ujar Abian.

"Gimana Bian?" tanya Fahri saat baru masuk kedalam distro.

"Aman dan penjualan kita tetap stabil."

Akhirnya Fahri bisa bernafas lega pagi ini. Tadi pagi-pagi sekali Abian menelfonnya dan mengatakan bahwa penjualan di distro anjlok karena ada customer bar-bar yang menipu mereka, dan dengan cepat Fahri bangkit dari tidurnya dan langsung menghampiri Nathan tanpa sempat mandi terlebih dahulu.

"Gue udah tremor sampe belum mandi," sungut Fahri langsung mengambil duduk di sofa yang ada di sana.

"Gimana bisa sampai hampir anjlok?" tanya Nathan yang juga ikut duduk.

"Ada customer bar-bar yang hampir mau nipu kita, untung aja gue gercep dan alhamdulillah kita sekarang aman."

"Syukurlah, gue udah panik banget sewaktu Fahri nelpon gue pagi-pagi sampai gue gak sempet pamit pergi ke bunda." Nathan mengusap wajahnya, perasaan sedikit lega sekarang "Di Jogja dan Surabaya aman juga kan?"

"Aman Nath tenang, gue udah hubungin orang kepercayaan kita yang ngelola disana."

"Santai-santai. Kejadian ini kita jadiin pelajaran agar tetap hati-hati, jangan sampai distro yang kita bangun dari nol hancur karna orang yang gak bertanggung jawab."

MENEPI UNTUK PERGI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang