"Perihal takdir biarkan menjadi urusan Tuhan ku, perihal rasaku biarkan menjadi urusan ku." Nathan Khalandra.
_________________________
Aurora membuka cemilan keripik yang ada di tangannya dan dengan santai memakannya. Tapi, matanya tak luput dari Kiara yang duduk menghadap jendela kamarnya dengan tersenyum layaknya orang bodoh.
"Lo sehat?" tanya Aurora heran.
Kiara langsung mengalihkan pandangannya yang tadi tertuju keluar jendela sekarang tertuju ke arah Aurora "Sehat."
"Lo waras kan? Kok senyum-senyum sendiri? Ngeri gue."
Kira terkekeh pelan, lalu meletakkan novel yang tadi ada di tangannya.
"Nathan itu orangnya baik ya, Rora?" tanya Kiara tiba-tiba membuat Aurora merasa heran.
"Baik, kenapa emang? Lo suka ya?" goda nya membuat Kiara langsung menggeleng keras.
"Apaan sih!"
Aurora mengambil duduk tepat di samping Kiara "Kenapa kok tiba-tiba lo nanya Nathan?"
"Panjang ceritanya."
"Ceritain lah."
Kiara langsung menceritakan kejadian kemarin yang dimana ia ingin pergi ke makam tetapi hujan dan berteduh lalu bertemu dengan Nathan, dan dengan baik hatinya Nathan ingin mengantarkannya pulang.
"TUHKAN GUE BILANG JUGA APA."
Kiara langsung mendelikkan matanya tajam "Suaranya pelanin!"
Aurora menyengir kuda "Gue bilang apa, Nathan itu baik orangnya. Lo aja sok jual mahal gak mau kenalan sama dia."
"Tapi Nathan itu kayaknya emang baik ke semua orang tanpa mandang apapun," ujar Kiara membuat Aurora sedikit berfikir, benar juga apa yang di bicarakan oleh Kiara.
"Ya... Emang dia baik ke semua orang." Aurora mengedikkan bahunya acuh "Lo mau kenal lebih jauh gak tentang dia?"
Kiara nampak sedang berfikir sejenak "Mengalir layaknya air aja deh."
"Aku juga takut mau kenal lebih jauh, dia itu emang baik tanpa mandang apapun. Tapi kayaknya dia tipe orang yang susah di dekatin deh."
"Betul banget. Heran gue juga. Selama tiga tahun kenal dia, temenan sama dia, gue gak pernah tuh liat dia jalan sama cewe lain atau respon cewe lain. Kaku banget anaknya kaya kanebo kering," adu Aurora yang selama ini kadang jengah dengan Nathan yang kaku dengan sesama jenis.
"Dia—dia normal kan?" tanya Kira takut membuat Aurora langsung mendelikkan matanya tak percaya.
"NORMAL WOY GILA!" pekik Aurora heboh "Gila lo ya, normal dia itu. Tapi yang gue dengar selama ini katanya dia punya trauma masalalu. Kalau gak salah cinta pertama dia semasa SMA dulu meninggal karna kecelakaan kalau gue gak salah."
"Dan gue rasa ini alasan dia gak mau buka hati untuk siapapun."
"Gue denger dari Fahri dan Bian juga kisah cinta mereka berdua rumit, bahkan teramat sakit."
"Nathan terlalu mencintai gadis itu yang katanya gadis periang yang mampu membuat sosok Nathan luluh hanya dalam sekejab."
Kira terdiam di tempatnya, beruntung sekali wanita yang sangat di cintai oleh lelaki bernama Nathan itu, pikirnya.
"Beruntung ya gadis itu di cintai segitu hebatnya."
"Iya. Tapi sayang takdir gak memihak ke mereka." Aurora juga sebenarnya prihatin dengan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI 2
Teen Fiction"Dimana letak surga itu? Biar ku gantikan tempat ku dengan mu." -Nathan Khalandra Telah dimulai kembali cerita tanpa peran utama di dalamnya. Kisah penuh pilu, kisah penuh rasa sakit, kisah penuh tangis, telah di paksa untuk tetap berjalan dengan se...