06. MENUJU AWAL BARU?

303 43 15
                                    

HALLO HALLO UPDATE LAGI DONGGGGG......

NUNGGUIN YAAA HIHI

BISMILLAH SEDANG DI USAHAKAN UPDATE CEPAT.

JANGAN BOSEN-BOSEN YA BACA CERITA INI.

SELAMAT MEMBACA🧡

"Aku masih ingin bersamamu, tapi semesta lebih menginginkan mu." —Nathan Khalandra.

________________________

"Baik, perkuliahan hari ini saya cukupkan sampai disini. Kita bertemu lagi di minggu depan," ucap seorang dosen dengan melepaskan kacamata miliknya dan langsung berjalan keluar dari kelas.

Seluruh mahasiswa dan mahasiswi menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, hari ini perkuliahan terasa lebih berat dengan dosen killer yang sangat menegangkan.

"Sekarang kuliah banyak-banyak berdoa aja ya, semoga gak tipes," celetuk salah satu mahasiswa dengan rambut gondrong miliknya.

"Ternyata kuliah enaknya pas keterima aja ya."

"Rasa ingin menyerah, tapi sayang duit gue abis sia-sia dong," keluh Fahri sembari bangkit mengikuti teman-temannya.

"Nikmatin aja, banyak ngeluh lo!" semprot Nathan.

"Iya nih, nikmatin aja kuliah haha hihi tau-tau pindahin tali toga," sambung Abian.

"Mindahin tali toga rasanya kaya mindahin candi."

Fahri memasang wajah sedihnya, semakin naik semester mentalnya semakin di uji. Belum apa-apa dia sudah kena mental break dance, oh salah, mental break down!

"Cewe mah enak ya kalau capek kuliah ngomong nya, ada yang mau nikahin aku gak? Lah kalau kita gimana? Ada yang mau aku ajak nikah gak? Yang ada nambah beban dong." oceh Fahri sepanjang mereka keluar dari gedung fakultas.

"Coba sehari saja, satu hari saja." Abian bernyanyi dengan gemas "Bisa enggak untuk tidak mengeluh?"

"BIG NO!"

"OKE!"

"Nathan." Aurora mengejar Nathan yang terlebih dahulu keluar dari kelas.

"Nath, lo kan jomblo. Mau gak gue kenalin sama temen gue?" tanya Aurora menggoda "Dia cantik loh, anak Sastra Indonesia."

"Kalau lo mau nanti gue kenalin deh, dia juga jomblo."

"Lo apa-apaan sih dateng-dateng asal main jodohin orang aja!" Abian tak suka jika Aurora mulai berlaku seenaknya.

"Waktu itu dia pernah nanyain lo. Kaya nya dia juga suka deh sama lo." Aurora terus berbicara tanpa memperdulikan protesan Abian.

"Anak sastra loh. Lo tau kan anak sastra lumaya cantik-cantik dan modis?"

"Gak minat." Nathan kembali berjalan membuat kedua temannya bersorak senang.

"Gue bilang juga apa."

"Jodohin ke gue aja Rora, Insya Allah atas izin Allah aku ikhlas menerima perjodohan ini," sahut Fahri dengan watadosnya.

Aurora menatap malas Fahri "Gak minat."

Aurora kembali berjalan, dia akan menjodohkan Nathan dengan temannya. Pantang menyerah, itulah sifat Aurora.

"Yakin nih Nathan gak mau kenalan? Cantik loh ini."

Aurora masih gencar mengikuti Nathan dan menggoda nya "Gak capek sendiri mulu?"

"Gak."

"Ayolah gak ada salahnya mencoba."

MENEPI UNTUK PERGI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang