03. KEMBALINYA TOKOH ITU.

801 86 68
                                    

UPDATE LAGI DONG....

JANGAN BOSEN-BOSEN BUAT BACA CERITA AKU YAA...

SEMOGA KALIAN SEHAT DIMANAPUN KALIAN BERADA AAMIIN.

SELAMAT MEMBACA🧡

"Bertemu dan berbincang dengannya sama saja membuat luka ini tak akan pernah kering." -- Nathan Khalandra.

______________________

Pukul 08:15 Nathan dan ke-empat temannya sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta karna pada pukul 09:00 mereka akan lepas landas menuju Bandara Internasional Adisutjipto di Jogja.

"Koper lo kenapa berat banget sih Ri." kesal Abian saat mengangkat koper milik Fahri yang ternyata cukup berat.

"Salah lo koper bisa lo geret malah lo angkat," balas Fahri membuat Abian mendengus dan langsung mendorong koper milik Fahri pada sang empunya.

"Lo sih Bian otak lo di dengkul." semprot Aurora yang berdiri tepat di tengah-tengah Nathan dan Fahri.

"Berisik lo dugong."

Mereka memutuskan untuk duduk di ruang tunggu, tapi baru beberapa langkah spontan ketiga lelaki itu berhenti saat melihat seseorang di depannya.

"Woy kok berenti sih?" tanya Aurora menyadari kalau dia jalan sendirian dan ketiganya malah mematung dengan wajah kaget "Nath, Bian, Fahri, ayo ih!"

Mereka bertiga tak mendengarkan panggilan dari Aurora.

Nathan maju beberapa langkah untuk memastikan siapa orang yang di depannya ini.

"Nath," sapa seseorang itu membuat hati Nathan seolah teriris mengingat masalalu dan luka yang tak kunjung kering.

"Dito." Fahri menggeleng tak percaya, tiga tahun Dito menghilang tanpa kabar dan sekarang kembali dengan keadaan yang...

Dito tersenyum "Kalian apa kabar?"

"Baik," jawab Abian cepat.

"Lo Nath apa kabar?" kali ini Dito beralih ke Nathan yang masih menatap nya dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.

"Lo masih bisa nanya gue apa kabar?" tanya Nathan sinis "Gue jauh dari kata baik karna ulah lo."

Abian langsung maju dan mengusap punggung Nathan "Nath." tegur Abian berharap Nathan bisa menahan emosinya.

Senyum yang tadi terukir di wajah Dito langsung hilang dan di gantikan dengan tatapan redup dan penuh kerinduan pada seseorang "Gue emang brengsek, Nath."

Nathan tersenyum devil "Lo sadar."

"Lo pilot sekarang?" tanya Fahri yang sedari tadi memperhatikan penampilan Dito lengkap dengan seragam pilotnya.

Dito mengangguk pelan, lelaki yang sekarang lebih kurus dengan wajah lelah yang lebih mendominasinya.

"Lo pada lama banget sih!" kesal Aurora saat sudah menghampiri ketiga temannya "Nath ayo lah sebentar lagi kita bakal lepas landas."

Nathan masih diam, rasanya telinganya berdengung dan kepalanya terasa pening serta dadanya yang sesak menahan perih. Tiga tahun Dito menghilang dan kini kembali membuat Nathan belum siap untuk kembali mengingat bagaimana perlakuan Dito dulu pada Zea.

"Gue udah balik lagi ke sini. Kapan-kapan kita ngobrol bisa Nath?" tanya Dito hati-hati.

Nathan hanya melirik sekilas dan langsung pergi dari tempat itu, pergi kembali membawa luka yang kembali terbuka lebar.

MENEPI UNTUK PERGI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang